Israel Bersikukuh Serang Rafah, Benjamin Netanyahu Abaikan Seruan Dunia Hentikan Serangan: Kami Tak Menyerah

- 19 Februari 2024, 10:05 WIB
Mahkamah Internasional PBB (ICJ) khawatir dengan situasi berbahaya di Rafah, Gaza selatan jika Israel menyerang secara besar-besaran.
Mahkamah Internasional PBB (ICJ) khawatir dengan situasi berbahaya di Rafah, Gaza selatan jika Israel menyerang secara besar-besaran. /Ibraheem Abu Mustafa/

Benjamin Netanyahu menyampaikan rencana operasi serangan IOF ke kota Rafah, di Jalur Gaza selatan.

Baca Juga: Petahana Dapil IV Sukabumi Dipastikan Lolos ke Senayan, Dewi Asmara Raih Suara Terbanyak: Simak Siapa Saja?

Ia menguraikan rincian rencana kepada pemerintahannya pekan depan. Hal itu diungkapkan Netanyahu dalam keterangan terbarunya, Sabtu, 17 Februari 2024.

Adapun target perang diperluas hingga ke Rafah, jika tawanan Israel di daerah Gaza tak kunjung dibebaskan Hamas.

Israel telah mengumumkan niatnya untuk menyerang Rafah yang padat penduduk, tempat lebih dari 1,4 juta pengungsi Palestina tinggal setelah dievakuasi secara paksa dari utara dan diarahkan ke selatan, dengan mengklaim bahwa itu adalah "zona aman".

Perdana Menteri Isral, Benjamin Netanyahu tegaskan dirinya bakal tetap menyerang rafah. Rafah diduga menjadi tempat persembunyian para militer Hamas.

Terkait serangan ini, Netanyahu dan Israel mengaku tutup telinga akan desakan internasional. Pihaknya juga takkan menyetujui tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Baca Juga: 6 Alasan Isu Pemakzulan Presiden Jokowi Menguat, Begini Pemaparan Pakar Hukum dan Tata Negara

Pasalnya, Netanyahu percaya jika ia menuruti permintaan Hamas, maka sama saja dengan Israel sudah kalah.

Mengenai negosiasi dengan Palestina, Netanyahu mengatakan, "Israel tidak akan menyerah pada perintah internasional mengenai penyelesaian masa depan dengan Palestina.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: PRMN


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x