Network
MEDIA PAKUAN - Pengakuan kesedihan yang diungkapkan oleh warga Palestina ketika mereka melihat kematian dalam berbagai macam dalam negara mereka terutama di Gaza.
Semenjak dari penjajah Israel yang datang menduduki sebagian besar wilayah terutama di jalur Gaza.
Terutama Ahmad al-Ruweishi, pengungsi Jabalia yang kini harus tinggal di sekolah Al Fakhoura,ia mengatakan setidaknya dia sudah memindahkan 20 orang tewas yang tubuhnya terkoyak-koyak di jalanan pada saat ia hendak meninggalkan wilayah Gaza utara menuju selatan.
Selain itu, tentara penjajah Israel dengan penembak jitunya terus mengawasi mereka bahkan mengintai kelompok lanjut usia yang tak berdaya.
“Itu adalah perjalanan yang sulit dan tentara menembaki saya hanya karena saya mendorong ibu saya di kursi rodanya,”tuturnya penuh kesedihan.
"Anda tidak boleh melihat ke belakang, dan jika Anda menjatuhkan sesuatu, mereka akan menembak jika Anda membungkuk untuk mengambilnya,” katanya juga.
Bahkan dalam keadaan was-was, mata mereka masih harus melihat berbagai kondisi mayat yang mati mengenaskan di tangan penjajah Israel.
"Kami melihat kematian dalam berbagai warna di Jalan Salah al-Din,” tuturnya.
Lebih menyedihkan lagi warga Palestina yang tewas, sudah dalam kondisi tak layak bahkan dimakan hewan liar.
“Kami melihat mobil-mobil yang terbakar dan mayat-mayat di jalan, dan anjing-anjing menggerogoti daging mereka,” katanya.
Di lubuk hati al-Ruweishi, dia begitu ingin memberi penghormatan terakhir pada syahid, tetapi tak mungkin karena taruhannya nyawa.
“Kami bahkan tidak bisa menghargai mereka dengan menutupi mereka dengan selimut,” katanya.***
