Ribuan Manusia Penuhi Jalan Jerusalem Protes Israel hingga Mengecam Keras Benjamin Netanyahu

- 5 November 2023, 10:30 WIB
Jerusalem//pixabay.com/walkerssk
Jerusalem//pixabay.com/walkerssk /

 

MEDIA PAKUAN - Jalan Jerusalem dan Tel Aviv dibanjiri lautan manusia yang tengah melakukan aksi pengecaman terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu.

Mereka protes keras karena kurangnya kesiapan para pemerintah terhadap serangan yang dilakukan oleh kelompok Hamas,Palestina,yang telah terjadi pada 7 Oktober 2023 .

Bahkan diluar kediaman Netanyahu, polisi harus mengamankan para ratusan orang tersebut.

Baca Juga: Watermelon Resistance! Ramai Seruan Stop Mengunduh Microsoft Bing Disney, Diduga Danai Tentara Israel

Juga dengan lantang mereka mengibarkan bendera Israel sambil berseru, "Penjara sekarang!" Sementara di Tel Aviv, ibu kota komersial Israel, ribuan orang pengunjuk rasa, termasuk kerabat dan teman dari beberapa tawanan yang diculik, berseru, "Bawa mereka pulang sekarang!"

Hadas Kalderon, seorang demonstran, membuka suara terkait aksi tersebut. Ia menyatakan bahwa lima anggota keluarganya diculik hingga baginya setiap hari adalah hari perang bagi keluarganya.

"Saya berharap dan menuntut dari pemerintah saya untuk berpikir di luar kotak." Tandasnya.

Baca Juga: Gempa bumi Guncang Nepal: Puluhan Warga Tewas Ditimpa Bangunan, Pushpa Kamal: Gelar Operasi Penyelamatan

Sebelumnya kejadian yang terjadi pada 7 Oktober tersebut menyaksikan ratusan pejuang Hamas menyerbu selatan Israel, menewaskan lebih dari 1.400 orang dan menawan setidaknya 240 orang.

Hingga Israel juga meluncurkan serangan balasan terhadap Gaza yang telah menewaskan lebih dari 9.400 warga Palestina, sebagian besar di antaranya adalah perempuan dan anak-anak, serta merusak wilayah yang luas di wilayah yang dikepung.

Jiwa kemarahan penduduk Israel kian melunjak,karena banyak keluarga yang ditahan di Gaza secara tajam mereka mengkritik respons dari pemerintah.

Baca Juga: Ramai Tagar, STOP ! Trend Disney Memakan Semangka Aliran Dana ke Kantong Israel

Mereka meminta agar kerabat mereka segera dipulangkan secepatnya.

Sebelumnya, Benjamin Netanyahu ini telah menjadi sosok yang memecah belah di Israel. Dia telah menghadapi tuduhan korupsi, meskipun dia membantahnya, dan telah mendorong rencana untuk membatasi kekuatan yudisial, yang telah menghadirkan ratusan ribu demonstran di jalanan.

Menurut sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Channel 13 Television Israel, 76 persen warga Israel menganggap bahwa Netanyahu, yang saat ini menjabat periode keenam sebagai perdana menteri, harus mengundurkan diri.

Sebanyak 64 persen juga menyatakan bahwa negara ini harus segera mengadakan pemilihan umum setelah perang berakhir. 

Pajak pendapat ini juga menunjukkan bahwa 44 persen warga Israel menyalahkan Netanyahu sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas serangan tersebut, sementara 33 persen menyalahkan kepala staf militer dan pejabat senior Angkatan Pertahanan Israel, dan 5 persen menyalahkan menteri pertahanan.

Adapun juga Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken telah mengkonfirmasi bahwa AS mendukung "jeda kemanusiaan" di Gaza. 

Kendati demikian,menteri luar negeri Yordania dan Mesir menyatakan betapa perlunya gencatan senjata segera, sejalan dengan tuntutan dari pemimpin-pemimpin Arab lainnya.

Pada kesempatan yang sama, sayap bersenjata Hamas melaporkan bahwa lebih dari 60 tawanan hilang akibat serangan udara Israel di Gaza. 

Abu Obeida, juru bicara Brigade Al-Qassam, juga menyatakan bahwa 23 jenazah tawanan Israel terperangkap di bawah puing-puing akibat bombardir yang Israel lakukan, dan upaya penyelamatan terus terkendala akibat serangan Israel yang terus berlanjut.***

 

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah