MEDIA PAKUAN - Seiring Israel masih terus menerus melakukan pemboman terhadap warga tak berdosa di Palestina. Kini keberadaan Starbucks kena imbasnya. Brand kopi terbesar di dunia asal AS harus merugi cukup besar.
keberadaan Starbucks disebut-sebut aktivitas mendukung Israel kini harus gigit jari seriring perang Israel dan Palestina makin berkecamuk.
Padahal pada 2014 lalu, starbucks pernah menegaskan kabar tersebut Hoaks. Mereka membantah telah mendukung Israel.
Ternyata tidal hanya Starbucks, kondisi serupa dialami McDonald's. Kedua perusahaan kini terkena dampaknya di Indonesia.
Selain saham mereka anjlok, sejumlah outlet Starbucks dan McDonald's kini sepi pengunjung. Dan disebut-sebut saham Starbucks mengalami pengaruh dari kampanye boikot.
Pada tanggal 12 Oktober 2023 lalu, saham Starbucks turun menjadi US$91,4 per saham, mencapai titik terendah sejak dimulainya boikot.
Baca Juga: Jadwal Pertandingan LavAni pada Livoli Divisi Utama 2023, STIN Pasundan Jadi Lawan Pertama
Namun, kemudian saham Starbucks kembali naik menjadi US$94 per saham pada pertengahan Oktober.****