Presiden Turki Keluarkan Pernyataan Mengerikan: Peringatkan Barat Terjadinya Perang Salib dan Bulan Sabit

- 2 November 2023, 09:24 WIB
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan anggota parlemen dari Partai AK (AKP) yang berkuasa di parlemen Turki di Ankara, Turki, 25 Oktober 2023.  Murat Cetinmuhurdar/ REUTERS
Presiden Turki Tayyip Erdogan menghadiri pertemuan dengan anggota parlemen dari Partai AK (AKP) yang berkuasa di parlemen Turki di Ankara, Turki, 25 Oktober 2023.  Murat Cetinmuhurdar/ REUTERS /

MEDIA PAKUAN - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan pidato bersejarah mengenai konflik Israel-Palestina di parlemen Turki, Rabu 1 November 2023.


Erdogan mengeluarkan pernyataan mengerikan yang mengisyaratkan kemungkinan terjadinya Perang Salib dan Bulan Sabit.


Pernyataan bukan bas-basi dari seorang Erdogan ini terkait prospek perang agama atau dimasa lalu adalah Perang Salib dan Bulan Sabit, yang menjadi tantangan berat bagi Amerika Serikat.


Erdogan mengucapkan hal tersebut meskipun Turki masih belum meninggalkan NATO, dengan segala konsekuensinya, ini berarti bahwa Turki bisa menyerang kapal induk AS di Laut Mediterania.


Apa yang disampaikan Erdogan berlatar belakang tindakan Israel yang ingin melenyapkan Hamas melalui pemboman besar-besaran di Gaza, yang memicu ketegangan teo-politik secara global.

 

 
Ia menuduh negara Barat munafik karena menutup mata terhadap pembantaian di Gaza dan gagal mendorong gencatan senjata, dan menyebut pembantaian Israel tidak sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan dan agama.


Erdogan menekankan jika ingin mewujudkan perdamaian dunia, maka sangat perlu untuk mengesampingkan mentalitas antara tentara salib dan bulan sabit.


Tindakan Israel yang memaksa warga Palestina untuk memilih antara mati atau diasingkan, telah memicu teo-politik dan kemarahan di seluruh dunia.


Teopolitik yang sangat berbahaya muncul ketika suatu negara yang berorientasi pada perang  menerapkan perilaku dan wacana ideologi pada ekspansionisme dan pendudukan.

Disadari atau tidak legitimasi Barat pada tindakan pasukan pendudukan di Gaza yang mendorong wacana pemerintahan Zionis Israel.


Israel mengklaim akan menyaksikan nubuat Yesaya terhadap Hamas dengan kekuatan dan kebenaran dan keabadian orang-orang Yahudi, Israel mempromosikan wacana ekspansionis yang lebih jauh di tanah Palestina.


Netanyahu menghubungkan kebijakan pemerintahnya dengan teologi Taurat tentang negara besar Israel dan tanah perjanjian.


Sebelumnya mantan Presiden AS George W. Bush menggambarkan invasi ke Irak sebagai perang salib, Donald Trump sering menggunakan bahasa Injili, sementara presiden saat ini Joe Biden, mengidentifikasi dirinya sebagai seorang Zionis.


Pernyataan teologis radikal dari pejabat AS adalah jelas merupakan ancaman serius bagi kemanusiaan.


Disisi lain wacana teo-politik Netanyahu, yang memadukan teologi Yahudi dengan Zionisme, mengancam akan menghancurkan wilayah tersebut dan belahan dunia lainnya.


Menyadari bahaya tersebut pada wal pekan ini presiden Turki berbicara dengan Paus Fransiskus untuk membahas konflik dan memperingatkan Barat terhadap gagasan bentrokan antara bulan sabit dan salib.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Daily Sabah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah