Tegas, Menlu Retno Tidak Ingin Indonesia Terjebak Polemik di Laut China Selatan

- 9 September 2020, 10:05 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. /RRI

MEDIA PAKUAN-Pemerintah Indonesia bersikap tegas menanggapi ketegangan antara Amerika Serikat (AS) dan Tiongkok di Laut China Selatan.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (Menlu RI), Retno Marsudi bahkan memberi peringatan kepada dua negara agar tidak melibatkan negara Indonesia dalam memerjuangkan pengaruh masing-masing di kawasan Laut China Selatan.

"ASEAN, Indonesia, ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa kami siap menjadi mitra. Kami tak ingin terjebak oleh persaingan ini," ujarnya seperti dikutip dari Pikiran-Rakyat.com yang berjudul “Tak Mau Indonesia Diseret dalam Polemik Laut China Selatan, Retno Marsudi Peringatkan AS-Tiongkok” yang disadur dari laman Express.

Negara-negara ASEAN yang dimaksud di antaranya Vietnam, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Myanmar, Kamboja, Laos dan Brunei.

Laut China Selatan telah menjadi daerah yang berusaha diraih oleh Tiongkok, Malaysia, Taiwan, Vietnam, dan Filipina.

Semua negara tersebut mengklaim sebagian besar wilayah di Laut China Selatan sebagai daerah kedaulatan.

Baca Juga: Takut Diserang, Eky Khawatir Populasi Tomcat Bertambah

Seperti Beijing yang baru-baru ini membangun sejumlah bunker militer di beberapa titik atol, salah satu bagian dari laut dengan sekumpulan terumbu karang di sekitarnya.

Tindakan itu ditakutkan akan memicu pecahnya Perang Dunia ke-3.

Menurut Retno Marsudi, meningkatnya militerisasi di Laut China Selatan pun merupakan hal yang mengkhawatirkan.

"Satu kata: mengkhawatirkan. Itu adalah realitas politik yang harus kita hadapi," ujarnya.

Pernyataan bersama yang  telah disepakati oleh 10 menteri luar negeri ASEAN, menurut Retno Marsudi adalah mengklaim 'budaya baik' yang harus dipupuk oleh setiap negara.

"Kami tidak dapat menerima begitu saja bahwa nilai-nilai ini akan hidup selamanya," tambah Retno.

Baca Juga: Polrestabes Bandung Berlakukan Pembatasan Keramaian di Tiga Ruas Jalan

Awal tahun ini, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo mengeluarkan peringatan kepada Beijing sekaligus memerintahkan negara lain untuk melawan dominasi Tiongkok di wilayah tersebut.

Melalui akun Twitternya, Mike Pompeo menuliskan bahwa kebijakan AS terkait Laut China Selatan sampai sekarang sangat jelas.

"Kebijakan Amerika Serikat sangat jelas: Laut China Selatan bukanlah empu maritim Tiongkok," tulisnya.

Pompeo meningatkan agar negara-negara bebas lainnya melakukan tindakan serupa untuk Tiongkok.

Baca Juga: Ijin Dicabut, Pemerintah Kabupaten Sukabumi Di 'PTUN' kan Investor

"Jika Beijing melanggar hukum internasional dan negara-negara bebas tidak melakukan apa-apa, sejarah menunjukkan PKC hanya akan mengambil lebih banyak wilayah. Sengketa Laut China harus diselesaikan melalui hukum internasional," lanjutnya.

Pada Juli 2020 lalu, pakar Laut China Selatan, Hu Bo menyatakan adanya potensi konflik antara AS dengan Tiongkok.

"Meskipun AS telah mencoba untuk memisahkan diri dari Tiongkok di wilayah lain, mereka masih terkait erat," ujarnya.

Baca Juga: Timnas U-19 Indonesia Kebobolan 10 Gol Dalam Dua Pertandingan

Menurut prediksinya, konflik yang akan sering terjadi justru dari skala kecil ke menengah.

"Kemungkinan terjadinya konflik skala besar kecil. Tapi konflik skala menengah atau kecil mungkin terjadi, seperti dua kapal perang yang saling bertabrakan atau baku tembak sesekali sejak kapal perang dan pesawat kedua negara saling berhadapan," ujar pakar.***

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x