Network
MEDIA PAKUAN - Memasuki iklim ‘musim kering’ antara (Mei hingga Oktober). Namun, sebelum memasuki musim kering negara kanguru itu telah terjadi musim kering di bulan September.
Dampak dari musim kering tersebut, di khawatirkan, Australia beresiko kebakaran hutang, dikarenakan akibat terik matahari yang kian meningkat.
Petugas pemadam kebakaran Australia bersiap menghadapi risiko kebakaran "paling signifikan" sejak Black Summer.
Para petugas pemadam kebakaran Pedesaan New South Wales Elisabeth Goh memantau pengurangan bahaya kebakaran di Sydney, Australia, pada 10 September 2023.
Pihak berwenang mengeluarkan larangan pembakaran di sebagian besar negara bagian New South Wales.
Peramal cuaca nasional mengatakan suhu akan mencapai 12 derajat Celsius (53,6 derajat Fahrenheit) di atas rata-rata di beberapa daerah, dan Sydney.
Ibu kota negara bagian New South Wales yang sangat padat dengan penduduknya di Australia, akan mencapai 36C (96,8F).
Bandara Kingsford Smith Sydney, saat ini suhu sudah mencapai 28C (82,4F) pada pukul 10 pagi (2300 GMT).
Lebih dari lima derajat di atas suhu maksimum rata-rata bulan September, menurut data peramal cuaca.
Australia menghadapi musim kebakaran hutan yang berisiko tinggi karena mengalami peristiwa cuaca El Nino dimana bisa dikaitkan dengan peristiwa ekstrem seperti kebakaran hutan, angin topan, dan kekeringan.
Baca Juga: Said Abdullah Optimis Ganjar Pranowo Bakal Memanangkan Kontestan Di Pilpres 2024
Menteri Layanan Darurat Negara Bagian Jihad Dib mengatakan panas yang "terik" meningkatkan risiko kebakaran hutan dalam seminggu ke depan.
“Tidak hanya panas, cuacanya juga kering, dan berangin, dan gabungan kedua kondisi tersebut merupakan badai yang sempurna,”ucap Dib, saat mengumumkan dimulainya periode resmi bahaya kebakaran hutan.
Otoritas pemadam kebakaran pada hari Minggu mengeluarkan sembilan larangan kebakaran di beberapa bagian negara bagian tersebut dalam upaya mengurangi kemungkinan kebakaran hutan.
Dua musim kebakaran yang terjadi di Australia berlangsung tenang dibandingkan dengan bencana kebakaran hutan "Musim Panas Hitam" pada tahun 2019-2020 yang menghancurkan wilayah seluas Turki dan menewaskan 33 orang.***
