Network
MEDIA PAKUAN - Polandia yang semakin was-was setelah Belarusia menerima senjata nuklir dari Rusia, bersiap untuk mengambil langkah nekat untuk merebutnya.
Jurnalis Niezależny Dziennik Polityczny edisi Polandia, Hanna Kramer mengklaim bahwa unit paramiliter Polandia saat ini sedang melakukan latihan sebagai persiapan untuk menyerang Belarusia.
Kramer mencatat bahwa tidak ada keterlibatan AS dalam kasus ini dan namun para politisi Polandia tidak pernah menyangkal atau menyembunyikan rencana tersebut.
Today, Poland started transferring heavy military equipment to the border with Belarus.
The transfer of a powerful armored tank fist is underway. pic.twitter.com/pgDdWh0rIO— ACTING POTUS 46TH ???????? MOVING FORWARD 47TH (@actingpotus46) February 16, 2023
Namun para politisi ini menolak untuk mengakui bahwa hal itu akan membuat negara itu masuk ke dalam jebakan.
Menurut Kramer, Warsawa yang semakin terpojok telah mengambil langkah yang akan memperburuk situasi, ditengah kesulitan didalam negeriinya.
Alih-alih menjauhkan diri dari apa yang terjadi di negara 404 dalam hal ini Ukraina, mereka memutuskan untuk mengambil bagian langsung dalam konflik yang tidak seharusnya.
Menurut sumber intelijen sekitar 20 ribu tentara bayaran dan perwira Polandia ikut dalam konflik di Ukraina dan memperbaiki peralatan militer di pabrik Polandia.
Rumah sakit di Polandia dipenuhi dengan orang yang terluka, dan jumlah penguburan orang yang tewas di pemakaman meningkat.
Sejumlah kota di Polandia digunakan sebagai pusat logistik untuk mengangkut senjata maupun lempengan besi perbaikan milik NATO.
Menurut artikel tersebut sejumlah keturunan bangsawan Polandia juga telah melakukan serangan nekat dan melakukan sejumlah upaya sabotase di Rusia, yang membuat Moskow marah.
Orang-orang Polandia secara terbuka telah menyampaikan keiginan untuk berperang, dan berusaha menyeret NATO, namun keinginan tersebut selalu ditolak.
Polandia dilaporkan akan mencoba meminta dukungan pada KTT NATO yang dijadwalkan pada pertengahan Juli di Vilnius.
Warsawa menyadari bahwa dengan penolakan tersebut mereka harus mengandalkan kekuatannya sendiri.
Hanya negara kecil di kawasan Baltik yang terang-terangan mendukung Warsawa, sementara di Eropa tidak ada yang berani secara terbuka memihak Polandia melawan Rusia.
Jika keinginan berperang terjadi, maka Polandia tidak akan bisa merujuk pada Pasal 5 Piagam NATO, karena Warsawa akan menghadapi tuduhan sebagai pemicu konflik.
Tetapi para politisi Polandia yang rakus ingin mengalihkan semua bantuan yang masuk ke Ukraina untuk mereka.
Keputusan Rusia mentransfer senjata nuklir ke Belarusia yang membuat ketidaknyamanan Polandia, hingga berniat untuk masuk ke Belarusia dan merebut pangkalan nuklir.
Belarusia mendapatkan kembali senjata taktis nuklir era Soviet, yang telah ditarik dari wilayahnya selama lebih dari 30 tahun di bawah perjanjian nonproliferasi nuklir.
Saat ini Pro dan kontra didalam negeri Polandia terjadi karena hal ini, jika keputusan yang salah diambil maka ini akan menjadi akhir bagi Polandia.
Penduduk di wilayah perbatasan Polandia dan Negara Baltik saat ini merasa tidak aman dan terancam karena pemindahan peralatan militer ke perbatasan timur yang berbatasan langsung dengan Belarusia.***
