Fakta Unik Geisha di Jepang 'Kami tak pernah menjual diri, tubuh kami, demi uang'

- 15 Agustus 2020, 16:53 WIB
Geisha Jepang
Geisha Jepang /gion _aya/

MEDIA PAKUAN -Geisha merupakan Salah satu tradisi unik di Jepang.Bagi yang kurang pengetahuan, istilah geisha selalu disangkutkan dengan kegiatan prostitusi.

Baca Juga: Film Jejak Khilafah Di Nusantara, Antara Polemik, Sejarah Fakta atau Fiktif

Padahal faktanya geisha tidak menjual tubuhnya kepada tamu yang berkunjung, mereka hanya bertugas memainkan musik, menari,Geisha merupakan julukan yang disematkan kepada wanita yang bekerja sebagai pekerja seni tradisional di Jepang.

Untuk menjadi seorang geisha dibutuhkan pelatihan ketat selama bertahun-tahun. Mereka berkerja keras mengasah bakat artistiknya seperti bermain musik dan menari, agar para tamu tetap terhibur sembari menunggu kedatangan oiran.

Baca Juga: Headset Bluetooth yang bagus merk apa?

Oiran inilah sebenarnya yang menjadi Perempuan penjaja seks (PSK). Seorang geisha bekerja secara bergantian dengan PSK kelas tinggi menyambut para tamu.

Hal ini yang terus dibanggakan oleh geisha, pada abad ke-19 mereka mempunyai sebuah semboyan “kami menjual seni, bukan tubuh. Kami tak pernah menjual diri, tubuh kami, demi uang.”

Menurut cacatan sejarah di Jepang, geisha pertama di Jepang adalah pria. Geisha pria sudah ada sejak tahun 1600an, sedangkan geisha wanita pertama adalah di tahun 1751. Sama hal nya dengan geisha perempuan, geisha laki-laki bertugas menghibur tamu dengan nyanyian, musik, dan tarian.

Baca Juga: Headset Bluetooth yang bagus merk apa?

Awal mula stigma negatif geisha ini dimulai pada akhir perang dunia ke-II. Saat itu banyak PSK Jepang yang mendatangi anggota militer AS dan mengaku sebagai geisha. Mereka memancing anggota militer AS dengan fantasi eksotis dari geisha. Ketika kekalahan Jepang atas sekutu pada perang dunia ke-II banyak wanita yang putus asa rela tidur dengan musuh hanya agar bisa mendapatkan

Setelah 100 tahun sejak Geisha ada , ketidakpastian mengenai Keberadaan Geisha sendiri mulai bergeser sedikit demi sedikit.

Baca Juga: Melibas Tanjakan Trick Boost cycling community Bukan Halangan

Di Jepang banyak sekali kaum adam saat itu (suami) yang tidak puas dengan rumah tangganya, nah karena kehebatan Geisha yg bisa menghibur, menari, melawak dan menyanyi maka tidak heran banyak kaum para suami/lelaki yang ingin mencari Geisha sebagai pasangan hidupnya.

Dan inilah salah satu contoh pergeseran Geisha yang tadinya mereka adalah entertainer sejati menjadi buruan kaum adam yang sifatnya hanya pelarian dari kenyataan hidupnya.

Baca Juga: IPW Sebut Ada 8 Calon Perwira Pengganti Kapolri Idham Azis

Geisha selalu identik dengan tatanan rambut dan riasan wajah yang sangat mencolok dan rumit. Wajahnya akan dirias dengan bedak atau cat berwarna putih, alis dicukur setengah, dan bibir diberi gincu berwarna merah terang.

Namun tahukah kamu itu adalah dandanan bagi maiko, sebutan untuk wanita yang masih belajar menjadi geisha. Semakin dewasa seorang geisha maka semakin simpel riasannya.

Baca Juga: Tiga Hari Dicari, Santri Pesantren Al Amin Cicurug Sukabumi Ditemukan Sudah Tidak Bernyawa.

Geisha akan pensiun jika telah menikah. Geisha tertua yang masih bekerja saat ini bernama Yuko Asakusa berumur 94 tahun dan telah menjadi geisha sejak umur 16 tahun. Di Tokyo pada tahun 2007 terdapat geisha pertama yang berasal dari luar jepang bernama Sayuki.***

Editor: Ahmad R

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x