Dendam pada Rezim, Lebanon : Ada Kebencian dan Darah Kami Disini

- 10 Agustus 2020, 12:39 WIB
Kerusuhan di lebanon
Kerusuhan di lebanon /

Sejumlah pihak membawa potret korban ledakan dan spanduk bertuliskan sederet nama-nama orang yang meninggal dunia karena ledakan di Beirut.

"Pemerintah saya membunuh rakyat, mereka korupsi, sekarang mereka penjahatnya," tambah Farah.

Baca Juga: Amerika Serikat Pertimbangkan Pengerahan Militernya ke Indo-Pasifik

Ledakan yang sempat menarik perhatian dunia dianggap sebagai konsekuensi langsung terhadap pemerintah yang tidak mampu mengatasi masalah tersebut, ditambah masalah korupsi anggota pemerintah membuat pengujuk rasa semakin haus akan keadilan.

Para demonstran juga melakukan pemakaman massal kemudian berbaris di sekitar reruntuhan yang menewaskan 150 orang lebih dan melukai sekitar 6.000 orang.

Sebanyak 300.000 orang dinyatakan telah kehilangan tempat tinggal karena ledakan di Beirut menghancurkan bangunan sekitar.

Baca Juga: Hanya 43 Hari, Album Baru BLACKPINK Tembus 400 Juta Views

Para demonstran pun meneriakkan 'balas dendam, balas dendam, sampai rezim ini berakhir' di atas reruntuhan kaca pasca ledakan.

Sebelum ledakan terjadi, negara tersebut telah cukup terpuruk karena krisis finansial dan kekurangan pangan dan membuat hampir setengah populasi di Lebanon berada dalam kemiskinan.

Ditambah, wabah virus corona membuat ekonomi di Lebanon semakin buruk selama beberapa bulan.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x