Amerika Serikat Pertimbangkan Pengerahan Militernya ke Indo-Pasifik

- 10 Agustus 2020, 09:11 WIB
Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS BonHomme-Richard Lhd 6.
Kapal perang Amerika Serikat (AS) USS BonHomme-Richard Lhd 6. //ANTARA/Pande Yudha/wdy/15

MEDIA PAKUAN-Kondisi di kawasan Indo-Pasifik semakin memanas. Amerika Serikat kini tengah mengevaluasi pengerahan militernya di kawasan itu untuk. Langkah itu juga untuk membuktikan mereka memiliki kekuatan dan pasukan yang cukup untuk melawan ancaman apa pun dari China.

Dikutip dari GalamediaNews.com berjudul “Analis Perang Bejing Ungkap Strategi Terbaik China Dalam Hadapi Amerika Serikat di Indo-Pasifik”Kepala Staf Angkatan Darat AS James McConville baru-baru ini mengatakan, sistem senjata jarak jauh yang akurat menjadi prioritas utama Amerika Serikat di Indo-Pasifik. Namun hal itu kini tengah dicarikan pilihan mengenai jenis senjatanya.

Perubahan "akan memungkinkan kita untuk mengalahkan" musuh potensial seperti China dan Rusia, katanya, seraya menyinggung mengenai pentingnya pembentukan "sekutu" di wilayah tersebut.

Komentar McConville muncul setelah komandan Korps Marinir AS Jenderal David Berger mengatakan pada bulan Maret dalam rencana “Desain Kekuatan 2030” dia ingin mengurangi peran marinir dalam perang darat dan menyerahkan sebagian besar tanggung jawab itu kepada pasukan reguler.

Sementara itu, Pengawal Nasional Angkatan Darat AS mengatakan akan memindahkan sebagian besar brigade di bawah komando delapan markas divisi untuk meningkatkan kekuatan tempur pasukan darat di wilayah tersebut. Hal itu menurut laporan 1 Agustus oleh surat kabar militer AS Stars and Stripes.

Baca Juga: Menurut Penelitian, Cokelat Bisa Menurunkn Risiko Stroke dan Diabetes

Song Zhongping, seorang ahli militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan, perombakan itu adalah bagian dari strategi Indo-Pasifik Presiden AS Donald Trump untuk menahan China."AS ingin memperkuat kemampuan serangannya dengan mengintegrasikan sistem daya tembaknya di darat, udara, laut, dan ruang angkasa, dan menggabungkannya dengan pasukannya dalam sistem tempur operasi gabungan yang kuat," katanya.

Menurutnya, misi itu untuk memblokir semua saluran di Laut Cina Timur dan Selatan dan bekerja dengan sekutu regionalnya. Juga untuk menghentikan armada PLA (Tentara Pembebasan Rakyat) agar tidak melanggar 'rantai pulau pertama' yang didirikan oleh Washington (selama Perang Dingin).

Dalam perjalanannya ke Tokyo bulan lalu, Berger membahas dengan mitranya dari Jepang tentang kemungkinan penempatan unit kelautan AS di Okinawa.

Halaman:

Editor: Toni Kamajaya

Sumber: Galamedianews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x