Tandai 75 Tahun Bom Nagasaki, Warga Desak Pemerintah untuk Melarang Senjata Nuklir

- 9 Agustus 2020, 19:16 WIB
Ilustrasi ledakan di Nagasaki.
Ilustrasi ledakan di Nagasaki. /US Army Air Force

MEDIA PAKUAN - Kota Nagasaki pada hari Minggu, 9 Agustus 2020 menandai ulang tahun ke-75 pemboman atom AS. Acara tersebut dihadiri walikota dan korban selamat.

Mereka mendesak para pemimpin dunia termasuk pemimpin Jepang untuk melarangan senjata nuklir.

Pada pukul 11:02, saat pembom B-29 Bockscar menjatuhkan bom plutonium seberat 4,5 ton yang dijuluki "Fat Man", para penyintas Nagasaki dan peserta lainnya berdiri dalam keheningan selama satu menit untuk menghormati lebih dari 70.000 orang yang tewas.

Baca Juga: Toshiba Pamit, Di Industri Laptop. Setelah 35 tahun Berkiprah

Pengeboman 9 Agustus 1945 terjadi tiga hari setelah Amerika Serikat menjatuhkan bom atom pertamanya di Hiroshima, serangan nuklir pertama di dunia yang menewaskan 140.000 orang. Pada 15 Agustus, Jepang menyerah, mengakhiri Perang Dunia II.

Pada acara di Taman Perdamaian Nagasaki, Walikota Tomihisa Taue membaca deklarasi perdamaian di mana ia menyuarakan keprihatinan bahwa negara-negara nuklir dalam beberapa tahun terakhir telah mundur dari upaya pelucutan senjata.

Sebaliknya, mereka meningkatkan dan membuat miniatur senjata nuklir agar lebih mudah digunakan, katanya. Taue memilih AS dan Rusia karena meningkatkan risiko dengan membatalkan Perjanjian Pasukan Nuklir Jarak Menengah.

Baca Juga: Beirut : Turunkaan Rezim! Demonstran Usung Simbol 'Balas Dendam'

Akibatnya, ancaman penggunaan senjata nuklir semakin nyata, kata Taue. Memperhatikan bahwa Perjanjian Proliferasi Nuklir mulai berlaku 50 tahun yang lalu, Taue mendesak AS dan Rusia untuk menunjukkan cara yang dapat diterapkan (tanda bintang) (tanda bintang) menuju pelucutan senjata nuklir mereka pada proses peninjauan NPT tahun depan.

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah