Tandai 75 Tahun Bom Nagasaki, Warga Desak Pemerintah untuk Melarang Senjata Nuklir

- 9 Agustus 2020, 19:16 WIB
Ilustrasi ledakan di Nagasaki.
Ilustrasi ledakan di Nagasaki. /US Army Air Force

Baca Juga: Begini Jadinya Kalau Makan Gula Berlebihan

Sementara Tokyo melepaskan kepemilikan, produksi atau penyimpanan senjata nuklirnya sendiri, sebagai sekutu AS, Jepang menampung 50.000 tentara Amerika dan dilindungi oleh payung nuklir AS. Pengaturan keamanan pasca-Perang Dunia II memperumit dorongan untuk membuat Jepang menandatangani perjanjian tersebut karena memperkuat militernya sendiri untuk menghadapi ancaman dari Korea Utara dan China, antara lain.

Sekelompok penyintas yang menua telah mengungkapkan rasa urgensi yang semakin meningkat untuk menceritakan kisah mereka, dengan harapan menjangkau generasi yang lebih muda untuk melanjutkan upaya mereka dalam membangun dunia bebas nuklir.

"Tidak banyak waktu tersisa bagi kami yang selamat," kata Shigemi Fukabori, 89. Dia adalah seorang siswa berusia 14 tahun yang dimobilisasi untuk bekerja di galangan kapal ketika Nagasaki dibom.

Baca Juga: Ketapel Senjata Pertama Yang di Gunakan Dalam Perang Pada Awal 399 SM.

"Saya bertekad untuk terus menceritakan kisah saya sehingga Nagasaki akan menjadi tempat terakhir di Bumi yang mengalami serangan atom."

Fukabori, yang hampir kehilangan empat saudara kandungnya, mengatakan dia tidak pernah melupakan tumpukan mayat yang hangus, mobil jalanan yang dibom, dan yang terluka parah dengan putus asa meminta bantuan dan air saat dia bergegas kembali ke rumahnya di belakang Katedral Urakami, yang mana juga hampir hancur.

"Kami tidak ingin orang lain harus melalui ini," katanya.

"Nagasaki memikul tanggung jawab sebagai saksi akibat bencana yang ditimbulkan senjata nuklir terhadap kemanusiaan dan lingkungan," kata Fukabori dalam pidatonya pada upacara tersebut, mewakili korban selamat Nagasaki. "Saya berharap sebanyak mungkin orang untuk bergabung dengan kami, terutama generasi muda untuk mewarisi tongkat perdamaian kami dan terus berlari."

Baca Juga: Tidak Aman:Peredaran Ratusan Ribu Alat Tes Covid-19 di Inggris Ditarik

Halaman:

Editor: Ahmad R

Sumber: Japan Today


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah