Baca Juga: Pegawai Swasta Bakal Dapat Bantuan Rp600 Ribu dari Pemerintah
Perdana Menteri (PM) Libanon, Hassan Diab, mengatakan, ada sekitar 2.750 ton amonium nitrat tersimpan di gudang lokasi ledakan besar Beirut, selama 6 tahun."Tidak dapat diterima bahwa pengiriman 2.750 ton amonium nitrat telah ada selama enam tahun di sebuah gudang, tanpa mengambil langkah-langkah pencegahan," kata Diab pada pertemuan dewan pertahanan, seperti laporan kantor berita AFP.
Sementara berdasarkan data yang dikumpulkan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menunjukkan, ledakan besar yang terjadi di Beirut sangat kuat.
Ledakan itu menciptakan gelombang seismik yang setara dengan gempa berkekuatan 3,3 Skala Richter.
Meski setara dengan magnitudo 3,3 tidak langsung sebanding dengan gempa dengan ukuran yang sama.
Baca Juga: Museum Prabu Siliwangi Punya Koleksi Benda Bersejarah dari Turki
Menurut ahli geofisika di Pusat Informasi Gempa Bumi Nasional AS, Don Blakeman, kejadian tersebut karena jenis ledakan permukaan, seperti ledakan di Beirut, tidak menghasilkan magnitudo sebesar gempa bumi.
Blakeman mengatakan, sebagian besar energinya terserap ke udara dan bangunan. Jika ledakan itu terjadi di bawah permukaan bumi, kekuatannya akan lebih tinggi."Tidak cukup energi yang ditransmisikan ke dalam batuan di tanah," katanya.(***)