Pakar politik mengatakan AS yang cemas mengklaim bahwa China mengambil keuntungan untuk memperluas jejak dan pengaruhnya di wilayah tersebut, dengan maksud menendang AS keluar dari Timur Tengah.
Liu Zhongmin profesor di Institut Studi Timur Tengah Universitas Studi Internasional Shanghai. mengungkapkan bahwa AS sedang menghadapi sebuah paradoks, dimana AS ingin negara-negara Timur Tengah bekerja sama dengannya dalam konflik Ukraina-Rusia.
Disisi negara Arab menyadari bahwa AS tidak memiliki kemampuan atau kemauan untuk membawa manfaat bagi negara-negara kawasan itu. ***