Usai Halloween, 2023 Mendatang Pemimpin De Facto Saudi MBS Legalkan Miras dan Bikini

- 1 November 2022, 12:15 WIB
Usai Halloween, 2023 Mendatang Pemimpin De Facto Saudi MBS Legalkan Miras dan Bikini
Usai Halloween, 2023 Mendatang Pemimpin De Facto Saudi MBS Legalkan Miras dan Bikini //Ilustrasi Pixabay/

MEDIA PAKUAN - Perayaan Halloween yang digelar di Arab Saudi pada( Kamis- Jumat, 27-28 Oktober 2022) menulai  kritik dari Muslim dunia.

Pasalnya mereka yang memandang Saudi sebagai pusat ajaran Islam. Sedangkan, Islam dikenal tidak merayakan perayaan Halloween yang dipandang sebagai budaya dari negara Barat.

Netizen Indonesia pun dibikin heran dengan kebijakan Putra Mahkota Mohammad bi Salman (SBM), mereka mengritik keras Saudi. Karena netizen menilai Kebijakan MBS memiliki kebijakan ganda.

Sebab, pemerintahan SBM itu mengizinkan perayaan Halloween tetapi tetap melarang perayaan Maulid Nabi Muhammad saw.

Baca Juga: V LIVE Resmi Hentikan Layanan, Pengguna Beralih ke Weverse untuk Jumpa Penggemar!

“Tahukah anda, bahwa acara hallowen ini di Saudi Arabia dan di sisi lain negara tersebut melarang keras Acara Maulid Nabi Saw,” tulis pemilik akun Twitter @Aliaf***.

“Di arab saudi nda boleh bikin maulid tapi kalo bikin hallowen tafaddol ! Sogili ngoni wahabi,” tulis @SayyedUmar**.

Ini sebenarnya bukan kali pertama Arab Saudi membuka keran hiburan bebas. Riyadh juga telah membuka dirinya dengan pesta musik elektronik besar-besaran pada Desember lalu, yang sukses menyedot 500 ribu pengunjung.

Dalam acara itu, terdapat sederet DJ terkemuka dunia yang hadir seperti adalah Afrojack, Benny Bennassi, Nancy Ajram dan Tiesto. Tak hanya itu, ada juga DJ lokal yang hadir seperti Dish Dash,Cosmicat dan Saud.

Halaman:

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: Twitter Wall Street Journal New York Time


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x