Dirjen RIAC Ungkap Perbedaan Konflik Krisis Kuba dan Krisis Ukraina, Konfrontasi AS dan Rusia

- 17 Oktober 2022, 23:04 WIB
Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy
Nikita Khrushchev dan John F. Kennedy /Tangkapan layar Youtube/

Baca Juga: Ketua Bersama Partai Oposisi AfD Alice Weidel : Jerman Menjadi Pecundang Utama dalam Konflik Ukraina

Keempat: Struktur persenjataan rudal nuklir yang dimiliki Moskow dan Washington saat ini secara fundamental berbeda dari apa pun yang mereka miliki pada tahun 1962. Pada awal 1960-an tidak ada sistem presisi tinggi modern, hulu ledak nuklir kecil dan ultra-kecil masih dalam tahap pengembangan. 


Hari ini garisnya jauh lebih tidak jelas dan ada diskusi sesekali di kedua sisi konflik tentang  penggunaan nuklir terbatas.

Kelima: Dalam krisis Kuba, tingkat saling menghormati dan bahkan saling percaya antara para pemimpin di Moskow dan Washington jauh lebih tinggi daripada sekarang. Pada Oktober 1962, kedua pemimpin mencapai kesepakatan saling dihormati.

Saat ini, baik Kremlin maupun Gedung Putih yakin bahwa musuh berada dalam keadaan kemunduran yang dalam dan tidak dapat diubah, dan oleh karena itu perjanjian strategis apapun menjadi tidak masuk akal.

Keenam: Selama krisis Kuba, jalur komunikasi tetap terbuka, duta besar Soviet di Washington, Anatoly Dobrynin, berulang kali bertemu dengan Robert Kennedy, dan melanjutkan kontak pribadi dengan Menteri Luar Negeri, Dean Rusk.

Saat ini Duta Besar Rusia untuk Washington Anatoly Antonov tidak mendapatkan akses ke pejabat tinggi AS. Sementara duta besar AS yang baru untuk Rusia, Lynn Tracy, hingga saat ini belum pernah berhubungan atau berkunjung ke Moskow.

Ketujuh:  Nikita Khrushchev dan John F Kennedy, secara pribadi mengalami semua kengerian dan kesulitan Perang Dunia 2 , mereka berjuang dari awal hingga akhir di Eropa (Khrushchev) dan Pasifik (Kennedy). 


Kedua pemimpin negara saat ini, Vladimir Putin dan Joseph Biden termasuk dalam generasi pasca perang.

Namun meskipun lahir pada tahun 1942, Presiden Biden hampir tidak ingat apapun tentang  perang dan tidak mungkin bahwa presiden AS ke-46 dapat membayangkan konsekuensi dari konflik dunia baru sejelas presiden pendahulunya.

Halaman:

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: Iz.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x