MEDIA PAKUAN - Ditengah kekhawatiran konflik yang semakin meluas di Ukraina, Polandia mempersiapkan kelayakan sebanyak 62.000 tempat perlindungan bom.
Serangan Rusia pada infrastruktur Ukraina, membuat Polandia panik dan memulai uji kelayakan tempat perlindungan bom, sebagai antisipasi untuk keadaan darurat dan memastikan kesiapan penggunaannya.
Wakil menteri dalam negeri dan administrasi Polandia, Maciej Wasik mengatakan departemen pemadam kebakaran Polandia mengatakan sebanyak 62.000 tempat perlindungan yang saat ini sedang diperiksa apakah setiap shelter dilengkapi dengan benar dan layak untuk digunakan.
Survei juga akan mencakup tempat penampungan era Perang Dingin yang dulunya didirikan, misalnya di sekolah-sekolah dan rumah sakit.
Ditanyakan mengapa persiapan ini dilakukan setelah 7 bulan konflik.
Wasik berdalih bahwa Polandia tidak sedang dalam bahaya, karena bagian dari NATO dan bagian dari Uni Eropa.
“Kami bukan peserta dalam perang ini, meskipun kami sangat mendukung Ukraina, tetapi Polandia adalah negara yang aman,” ungkapnya.
Baca Juga: Begini Reaksi Media dan Pemimpin 5 Negara Barat atas Serangan Mengejutkan Rusia di Ukraina
Dengan jumlah sebanyak 62.000 tempat perlindungan itu, diperkirakan akan mampu menampung 3,4% dari populasi Polandia atau sekitar 1,3 juta orang.
Dari 16 propinsi, hanya 1 wilayah yang tidak memiliki fasilitas perlindungan bom, yaitu provinsi Wielkopolska, pemerintah Polandia menyarankan untuk mengunakan ruang bawah tanah atau garasi.
Tidak adanya pedoman resmi terkait tempat perlindungan dalam undang-undang konstruksi Polandia, kementerian dalam negeri Polandia berencana untuk merumuskan definisi tempat tinggal yang tepat dan memasukkannya ke dalam Undang-Undang Perlindungan Sipil yang baru direncanakan.
Warsawa telah menjadi salah satu suara anti-Rusia yang paling agresif di NATO, pemerintahnya menyerukan sanksi yang lebih keras dan menyarankan agar AS menempatkan senjata nuklir di Polandia.