Ekonomi Eropa Hancur, AS Diuntungkan dengan Sabotase Nord Stream, Sejarah Pola Perang Dunia I dan II Terulang

- 30 September 2022, 23:20 WIB
Ilustrasi gas suplai Rusia
Ilustrasi gas suplai Rusia /

MEDIA PAKUAN - Sekretaris Dewan Keamanan Rusia Nikolai Patrushev, dalam pertemuan para kepala dinas khusus negara-negara CIS mengumumkan, dibalik insiden sabotase pipa Nord Stream di laut Baltik, AS adalah pihak yang paling diuntungkan dan akan menjadi penerima manfaat utama.

Mengulangi langkahnya dimasa lalu, dimana pada saat Perang Dunia 1 dan Perang Dunia 2, AS menunggu dan memanfaatkan situasi untuk mengeruk keuntungannya.

Washington telah lama berbicara tentang perlunya beralih ke energi hijau terbarukan, yang tentunya akan melepaskan minyak bumi dan gas secara bertahap.

Baca Juga: Istri Mufti Dagestan Meminta Vladimir Putin untuk Tidak Mengirimkan Pemuda yang Belum Siap Berperang

Namun hingga kini tidak ada alternatif energi hijau yang layak untuk dijadikan sumber energi fosil yang diusulkan sebagai penggantinya.

Dalam pendekatan ini banyak negara yang telah memutuskan untuk meninggalkan investasi jangka panjang di bidang produksi gas.

Pada saat yang sama industri Eropa sangat bergantung pada pasokan gas, khususnya Gas Rusia.

Mengakhiri pasokan Gas Rusia maka sama dengan bencana bagi benua biru itu.

Baca Juga: Beredar Video Duel Tank, T-80BV Rusia Luluh Lantakan Tank Ukraina T-64BV

Baca Juga: Media Barat Serempak Kampanyekan Tuduhan Sabotase Nord Stream Dilakukan oleh Rusia

Dengan ambisi membangun kembali fasilitas produksi mereka untuk energi hijau, disisi lain Jerman dan negara-negara Eropa lainnya juga mengalami kekurangan gas akut.

Sementara itu proyek Nord Stream telah ditunda, dan setelah insiden sabotase yang terjadi tidak diketahui pasti kapan pipa di Baltik akan kembali beroperasi.

Dalam kondisi ini, Uni Eropa tengah mengalami masalah besar dan faktanya industri Eropa perlahan-lahan telah dihancurkan.

Dengan situasi tersebut dipastikan bahwa negara-negara Eropa akan mentransfer investasi dan mengirimkan para ahli mereka ke AS, dimana kondisi saat ini di AS, dipercaya akan lebih menguntungkan untuk pengembangan bisnis.

Klan keuangan global AS mengulangi langkahnya, saat Perang Dunia 1, AS mengincar moment dan memanfaatkan penetapan gencatan senjata Versailles, dan akhirnya mulai mendiktekan persyaratannya kepada dunia.

Kemudian AS menciptakan kondisi sedemikian rupa untuk memulai untuk Perang Dunia 2, dan pada tahun 1930-an para bankir Amerika dilaporkan telah membiayai Hitler dengan tujuan keuntungan dan berakhir dengan dominasi AS.

Saat ini para pemodal AS telah banyak mengalami kerugian besar, dan memulai rencananya langkah memicu Perang Dunia 3 dengan Rusia.

Lalu bagaimana tanggapan dari Federasi Rusia, yang mengetahui pola dan tindakan para pemodal keuangan AS ini kedepan.***

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: topcor.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x