Operasi Militer Rusia di Wilayah Baru akan Berubah jadi Kontra Teroris hingga Perang Patriotik Keempat

- 29 September 2022, 08:38 WIB
Vladimir Putin
Vladimir Putin /Reuters/Anton Vaganov/

MEDIA PAKUAN - Hasil referendum di empat wilayah yaitu Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk, Kherson dan sebagian Wilayah Zaporozhya di Ukraina selatan. selama pemungutan suara pada 23 dan 27 September 2022, telah menghasilkan suara mutlak untuk bergabung dengan Rusia.

Sebanyak 98% pemilih di Luhansk mendukung bergabung dengan Rusia. Sementara di Donetsk mencatat hasil serupa dengan lebih dari 99% pemilih mendukung proposal tersebut. Zaporozhya dan Kherson masing-masing dengan 93% dan 87% pemilih memutuskan untuk meninggalkan Ukraina.

Dengan mengadakan referendum di wilayah-wilayah baru tersebut, bisa disimpulkan bahwa tidak ada alasan untuk mundur bagi Vladimir Putin dalam operasi militernya.

Baca Juga: Pipa Nord Stream Disabotase Uni Eropa Murka , Rusia Seret AS, Mantan Menteri Polandia Berterimakasih pada AS

Keempat wilayah tersebut akan menjadi pijakannya untuk segala kemungkinan persiapan perang, bahkan jika diganggu pihak asing.

Kepala Krimea, Sergei Aksyonov mengatakan bahwa dengan status baru untuk wilayah yang dibebaskan, maka akan menjadi subjek penuh Federasi Rusia.

Ia menyebut operasi militer akan berubah bukan sekedar pertahanan tetapi operasi kontra-teroris di wilayah Federasi Rusia.

Baca Juga: Edward Snowden Sambut Penetapan Kewarganegaraan Rusia oleh Vladimir Putin 

Sementara itu mantan kepala Dewan Kebijakan Luar Negeri dan Pertahanan Rusia, Sergei Karaganov, menyebutkan bahwa perkembangan wilayah referendum jika dikaitkan dengan perintah mobilisasi parsial warga negara Rusia, dimana itu dipersiapkan untuk menghadapi konflik yang sangat besar, yaitu persiapan Perang Patriotik Keempat.

Perang pertama berlangsung pada tahun 1812, perang kedua pada 1914-1918, dan saat perang dunia II yang ketiga, yang disebut Perang Patriotik Hebat.

Menurutnya hal ini harus dipahami sebagai Perang Patriotik, dimana Barat telah berjuang mati-matian di wilayah Ukraina.


Ia menyebut bahwa Vladimir Putin dalam pidatonya yang akan datang di Majelis Federal, akan memilih istilah baru untuk operasi ini.

Dalam format operasi khusus berarti adanya sejumlah pembatasan dalam hal operasi tempur.

Jika menggunakan istilah format operasi kontra-teroris, itu berarti Vladimir putin akan menghancurkan targetnya.

Namun jika Putin menyebut sebagai Perang Patriotik, maka tidak akan ada pembicaraan sentimen, kompromi dan batasan apa pun.

Menurut salah satu pakar ilmu politik internasional Rusia, Fyodor Lukyanov,  bahwa jika Rusia menyelesaikan semua misi dan tugas yang telah ditetapkan dan menciptakan realitas geopolitik baru, maka perbedaan hukum internasional tidak akan menjadi masalah baginya.

Bahkan jika ada kegagalan hanya akan menunjukan tindakan Putin sebagai kegilaan para pemberani dalam politik internasional.***

 

Editor: M Hilman Hudori

Sumber: mk.ru


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah