Presiden Rusia Vladimir Putin Sepakat Bahas Konflik Ukraina dengan Sekjen PBB

- 15 September 2022, 10:33 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin
Presiden Rusia, Vladimir Putin /Kolase foto Sputnik/Mikhail Klimentyev/Kremlin via Reuters dan Instagram @zelenskiy_official /

MEDIA PAKUAN - Presiden Rusia Vladimir Putin telah berbicara dengan Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres melalui telepon pada Rabu yang membahas ketahanan pangan global, kesepakatan biji-bijian, hingga konflik Ukraina.

Guterres telah memberi tahu kepada Putin langkah apa saja yang diambil oleh PBB dalam mencabut pembatasan ekspor barang pertanian dan pupuk milik Rusia.

Akan tetapi Moskow dan PBB telah mencapai kesepakatan untuk "bekerja sama erat" dalam memastikan pangan internasional.

Baca Juga: Cari Situs cekbansos.kemensos.go.id untuk Mengetahui Daftar Nama Penerima BLT BBM 2022 Rp600.000, Ini Caranya

Dalam pembicaraan tersebut, Putin juga membahas bahwa pihaknya yang mengendalikan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Zaporozhye sejak Maret lalu, yang merupakan terbesar di Eropa dan berada di Ukraina mengalami masalah.

Sampai-sampai Moskow menuduh pasukan Kiev karena diduga menembaki wilayah pabrik tersebut.

Hal terburuk bisa terjadi dari tindakan tersebut yang dapat menyebabkan bencana nuklir berskala Chernobyl.

Kiev menyangkal tuduhan tersebut dan menyalahkan Rusia itu sendiri atas insiden di wilayah fasilitas tersebut, yang kini dikendalikan Rusia.

Baca Juga: Teks Khutbah Jum'at Edisi Terbaru, Singkat, Bagus dan Menyentuh: Bekal Akhirat Lengkap dengan Doanya

Putin tampak menyambut kedatangan unit pengawas nuklir dari PBB, Badan Energi Aton Internasional pada Rabu.

Kedatangan tersebut tak lain ialah untuk mengecek keamanan pabrik tersebut dan memberi tahu kepada Guterres langkah yang diambil Rusia.

Lebih lanjut, keduanya juga membahas misi pencarian fakta PBB yang diperkiran akan menyelidiki serangan pada Juli lalu di pusat penahanan yang menampung tawanan perang Ukraina, di Republik Rakyat Donetsk.

Atas insiden tersebut, Moskow menuduh Kiev karena telah melakukan serangan yang menewaskan 50 tahanan perang dan 73 lainnya terluka, yang kemudian Kiev membantah tuduhan itu.

Baca Juga: Rindukan Sosok Emmeril Kahn Mumtadz, Permohonan Maaf Ridwan Kamil jadi Sorotan Netizen

Menurut Kiev, insiden itu dilatar belakangi Rusia yang menjadi pelaku untuk menjebak Ukraina karena melancarkan serangan.

Karena insiden tersebut belum terpecahkan, Kementerian Pertahanan Rusia mengundang para ahli dari PBB dan Komite Palang MErah Internasional untuk melakukan penyelidikan dari insiden tersebut.

Permintaan itu dikatakan untuk membuktikan siapa yang salah dan penyelidikan itu tidak memihak siapapun, akan tetapi dilaporkan PBB masih melakukan "persiapan aktif" untuk penyelidikan tersebut.***

Editor: Popi Siti Sopiah

Sumber: RT News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah