MEDIA PAKUAN - Intelijen AS mengatakan bahwa sanksi global telah membatasi pasokan dan memaksa Moskow untuk membeli perangkat keras militer dari Korea Utara.
Pengungkapan itu terjadi beberapa hari setelah Rusia menerima pengiriman awal drone buatan Iran.
Keputusan Rusia untuk membeli Iran dan Korea Utara, adalah bukti terganggunya kemampuan Moskow untuk mendapatkan pasokan bagi militernya.
Baca Juga: Kementrian Kesehatan Arab Saudi Umumkan Hampir 9000 Bayi Lahir dalam Satu Minggu
AS memperkirakan, di luar roket jarak pendek dan peluru artileri yang dibelinya, Rusia juga akan mencoba membeli peralatan tambahan Korea Utara di masa mendatang.
Kim Jong-un menyalahkan AS atas konflik tersebut dan menuduh Barat mengajukan kebijakan hegemoni yang membenarkan penggunaan kekuatan Rusia.
Sebelumnya pada bulan lalu, Korea Utara mengakui kemerdekaan dua negara bagian proksi Rusia di Ukraina timur, Republik Rakyat Donetsk dan Luhansk.
Iran secara resmi membantah mengirimkan senjata, tetapi pada bulan Juli Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan berencana untuk memasok Moskow dengan ratusan drone yang mungkin untuk perang di Ukraina.
Sanksi ekonomi tidak berpengaruh karena pendapatan Rusia dari ekspor energi, namun AS dan Uni Eropa yakin kemampuan Moskow untuk memasok militernya telah terganggu.