Network
MEDIA PAKUAN - 17 lokasi di Thailand selatan diguncang oleh ledakan bom, yang dilaporkan telah melukai tujuh orang pada Rabu 17 Agustus 2022.Serangan terkoordinasi itu juga menargetkan pembakaran di toko serba ada dan sebuah pompa bensin di tiga provinsi.
Sejauh ini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Thailand selatan yang berbatasan dengan Malaysia, di provinsi-provinsi yang berpenduduk mayoritas Muslim seperti di Pattani, Yala, Narathiwat dan sebagian Songkhla, menjadi pusat kelompok yang menuntut kemerdekaan.
Deep South Watch, badan yang memantau konflik di selatan Thailand mencatat lebih dari 7.344 orang tewas dalam konflik itu sejak 2004.
Serangan pada hari Rabu itu terjadi setelah pemerintah Thailand pada awal tahun ini memulai kembali diskusi dengan kelompok pemberontak utama, Barisan Revolusi Nasional, setelah dua tahun pandemi.
Sementara kelompok lainnya yaitu Organisasi Persatuan Pembebasan Patani (PULO), yang tidak diikutsertakan dalam pembicaraan terakhir dituduh telah melakukan pemboman selama bulan suci Ramadhan 2022.
PULO mengklaim bahwa dialog itu tidak inklusif, namun Pemerintah Thailand mengatakan kesiapannya untuk berunding dengan semua kelompok.
Kasturi Makhota, pemimpin PULO kepada Reuters menyatakan bahwa pihaknya tidak ada keterkaitan dengan serangan pada Rabu 17 Agustus 2022.
