Network
MEDIA PAKUAN - Presiden Forum Internasional BRICS Purnima Anand menyatakan bahwa Arab Saudi, Turki dan Mesir berencana untuk bergabung dengan BRICS.
Keputusan tersebut akan menjadi agenda pada pertemuan puncak berikutnya, yang akan diadakan pada 2023 di Afrika Selatan
“Semua negara ini telah menunjukkan minat mereka untuk bergabung dan bersiap untuk mengajukan keanggotaan. Saya pikir ini langkah yang baik, karena ekspansi selalu dirasakan positif, jelas akan meningkatkan pengaruh BRICS di seluruh dunia,” katanya.
Menurut para ahli Arab Saudi, Mesir dan Turki adalah kandidat yang berpotensi namun memerlukan proses yang tidak akan cepat.
Anand menambahkan sebelumnya BRICS telah membahas masalah penerimaan negara-negara yang akan bergabung pada KTT ke-14, yang diadakan di Beijing dalam format virtual dari 23-24 Juni.
“Semua negara ini telah menunjukkan minat mereka untuk bergabung dan bersiap untuk mengajukan keanggotaan. Saya pikir ini langkah yang baik, karena ekspansi selalu dirasakan positif, jelas akan meningkatkan pengaruh BRICS di seluruh dunia,” katanya.
Negara anggota BRICS, yakni Brasil, Rusia, India, Tiongkok, dan Afrika Selatan, sebelumnya mengatakan akan memperluas keanggotaan mereka. Beberapa negara telah menunjukkan keinginan untuk bergabung seperti Indonesia, Turki, Arab Saudi, Mesir, dan Argentina.
Rusia menyambut baik minat negara-negara kedalam asosiasi tersebut, tetapi ia belum mengembangkan kriteria yang tepat untuk masuknya anggota baru.
Menurut para ahli Arab Saudi, Mesir dan Turki adalah kandidat yang berpotensi namun memerlukan proses yang tidak akan cepat.
Sebelumnya Argentina dan Iran juga menyatakan diri untuk bergabung dengan BRICS, yang diumumkan pada 27 Juni 2022 oleh juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova.
Direktur program Klub Diskusi Internasional Valdai, anggota Dewan Urusan Internasional Rusia, Yaroslav Lisovolik mengatakan "Salah satu tujuan BRICS adalah untuk memperluas dengan menghubungkan negara-negara dari kawasan lain di dunia berkembang, baik Turki maupun Arab Saudi dapat memenuhi kriteria ini, karena kawasan Timur Tengah belum terwakili dalam BRICS . Hal yang sama dapat dikatakan tentang negara-negara ASEAN. Indonesia dapat mewakili kepentingan mereka di BRICS,” katanya.***
