Kunjungan Jokowi ke Ruisa-Ukraina dalam Misi Perdamaian dan Pemulihan Ekonomi Global

- 2 Juli 2022, 13:53 WIB
Jokowi dan Putin
Jokowi dan Putin /Sumber Foto: Twitter.com/@Jokowi

MEDIA PAKUAN - Presiden RI, Joko Widodo telah melakukan kunjungan resminya ke Rusia maupun Ukraina yang sampai saat ini masih dalam konflik yang berkepanjangan.

Pakar pedagangan ekonomi dan politik internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), RIza Noer Arfani menilai bahwa kunjungan tersebut dinilai sangat strategis.

Memang dalam kunjungannya kali ini memang tidak bisa berakhir segera, akan tetapi mampu meredakan ketegangan antara keduanya.

Baca Juga: 5 Keutamaan Melaksanakan Kurban, Setiap Helai Rambut Hewan Mendapat Pahala: Selain Itu Apa lagi?

"Kalau tidak ada langkah-langkah terobosan terhadap perang ini kemungkinan harga minyak terus naik, bisa menimbulkan resesi global dan stagflasi" ucap Riza yang dikutip dari laman resmi UGM Yogyakarta pada Sabtu.

Riza mengatakan kunjungan tersebut sangat bermakna karena tujuan kunjungan kali ini adalah untuk membawa perdamaian dan nasib ekonomi global.

Bahkan dalam kunjungan Jokowi ke dua negara tersebut memperoleh tanggapan positif oleh netizen dunia.

Baca Juga: Tentara Bayaran dari Israel Diciduk Pasukan Republik Rakyat Luhansk: Mengaku Dipaksa

Pasalnya belum ada negara yang berkontribusi besar dalam menegakan perdamaian dari konflik Rusia-Ukraina.

Riza menjelaskan bahwa perang yang tak kunjung usai dapat berdampak pada sumber pangan, energi dan kesehatan dunia.

Hal tersebut pernah disampaikan oleh Jokowi pada Forum G-7 yang mengatakan bahwa persoalan tersebut telah mengancam negara-negara yang sedang berkembang.

Baca Juga: Mana Lebih Didahulukan Antara Kurban dan Aqiqah: Simak Penjelasan ini?

Karena jika rantai pasok pangan terganggu, maka hal tersebut akan menyebabkan naiknya harga-harga bahan pokok.

Di bidang energi, konflik Rusia-Ukraina akan memberi dorongan pada kenaikan harga minyak dunia.

Baca Juga: Janjikan Y20 akan Menarik, Ridwan Kamil Dorong Milenial Bikin Campaign Kreatif dan Menarik

Sementara di bidang kesehatan, konflik tersebut akan memberi pengaruh pada distribusi vaksin, ditambah pencapaian distribusi vaksin global masih tidak seimbang.

"Ada negara-negara berkembang, negaraa-negara menengah bawah yang capaiannya masih di bawah 50 persen. Ini sangat berat jika perang terus berlanjut" ucap Riza.

Sudah banyak negara besar yang berkontribusi dalam meredakan konflik Rusia-Ukraina, akan tetapi sampai saat ini belum terlihat hasilnya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Antaranews


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x