Kebijakan Diera Trump, Kini Pemerintah AS Abaikan Terkait Cadangan Minyak Arktik Alaska

- 27 April 2022, 15:36 WIB
Presiden AS, Joe Biden terkaut kebijakan minyak Alaska
Presiden AS, Joe Biden terkaut kebijakan minyak Alaska /Reuters/Mike Blake/REUTERS


MEDIA PAKUAN - Pemerintah Presiden AS, Joe Biden mengumumkan pembatalan kebijakan kontroversial yang dibangun di era MantanPresiden AS, Donald Trum
 
Kebijakan ang berisi membuka petak baru Alaska Arktik dalam mengembangkan minyak.

Trump membangun kebijakan rencana tersebut pada tahun 2020 dalam masa
jabatannya, yang berusaha untuk membangun pengembangan cadangan minyak kembali.
 
 
Baca Juga: KPK Amankan Bupati Bogor dan Oknum BPK Jabar dalam Operasi Tangkap Tangan Dugaan Suap

Sementara ada dua tuntutan hukum yang menentang kebijakan Trump dan disampaikan melalui pengadilan federal di Alaska.

Pengelola sumber cadangan minyak telah berlaku dari jaman Obama pada 2013 lalu, akan tetapi produksinya menurun selama beberapa dekade. 
 
 

Bahkan mencapai level terendah pada 45 tahun yang lalu. Oleh sebab itulah Obama membangun sistem cadangan minyak Alaska
kembali.
 
Dan diteruskan oleh Trumpt yang memiliki rencana untuk menaikan cadangan minyak Alaska sampai 80 persen lebih, tentunya akan
menguras biaya pendanaan.
 
Baca Juga: Dijamin Nyaman, Posko Mudik Gratis di Kota Sukabumi Sediakan Fasilitas Mewah

Data yang diperoleh pada tahun 1988, produksi minyak mentah tersebut mencapai 2 jta barel per-hari, akan tetapi pada tahun 2021 produksi
hariannya tersebut menurun dan hanya memproduksi 437.000 barel per-harinya.

Cadangan Minyak Nasional yang semakin menipis, menarik perhatian dari
perusahaan minyak negara tersebut.
 
Dimana akan meluaskan pengembangannya
hingga ke barat, tepatnya di Lereng Utara.
 
 
Baca Juga: Resep Nastar Lembut dan Lumer, Sajian Khas Lebaran Idul Fitri!

Senator AS, Dan Sullivan mengkritik keputusan Biden dengan menyebut akan mengurangi keamanan energi, sejak Rusia menginvasi Ukraina.

"Nenek Ukraina dengan berani menghadapi tank, tetapi Presiden Biden. Bahkan tidak bisa memaksa dirinya untuk berdiri di kiri dan melepaskan produksi energi Amerika," ucap Sullivan dari Twitternya.

Berbagai pihak sekitar menyambut baik kebijakan Biden tersebut, tapi kebijakan tersebut harus membutuhkan perlindungan yang lebih banyak agar tidak merugikan negaranya.
 
Baca Juga: 127 Anggota Geng Motor di Sukabumi Buat Onar Saat Bagi Bagi Takjil, 40 Orang Positif Narkoba Usai Ditangkap

"Jawaban untuk keamanan energi tidak terletak di bawah lapisan es
Kutub Utara yang mencair tetapi dalam mempercepat peralihan ke sumber
pembangkit listrik yang bersih dan terbarukan" ucap  Kristin Miller dari Alaska Wilderness League.***


Editor: Ahmad R

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x