MEDIA PAKUAN - Seorang eksekutif keuangan produksi di perusahaan produksi film Amerika Serikat Netflix, Hala Gabriel menggambarkan Israel sebagai negara kolonial rasis yang mempraktikkan apartheid.
Dalam postingan terbarunya Hala yang ditujukan kepada negara Zionis itu, Hala Gabriel menyampaikan bahaya mendukung Israel, yang menurutnya didirikan di bawah naungan dan klaim bahwa Rusia dan Eropa mungkin telah hadir di negara itu. Palestina ribuan tahun yang lalu.
“Bahayanya adalah mendukung kekerasan, rasis, apartheid kolonial yang dipraktikkan oleh negara Zionis Israel, di bawah naungan dan klaim bahwa Rusia dan Eropa mungkin telah hadir di Palestina ribuan tahun yang lalu. Ini sangat keterlaluan dan paling buruk kriminal,” katanya dalam tweet.
“Bahayanya adalah mendukung kekerasan, rasis, apartheid kolonial yang dipraktikkan oleh negara Zionis Israel, di bawah naungan dan klaim bahwa Rusia dan Eropa mungkin telah hadir di Palestina ribuan tahun yang lalu. Ini sangat keterlaluan dan paling buruk kriminal,” katanya dalam tweet.
Baca Juga: Hilangkan Plak, Dokter Rusia Ungkap Cara Menyikat Gigi dengan Benar: Gunakan Metode Bass
Dalam tweet lainnya Gabriel mengatakan bahwa Israel didirikan dengan melakukan genosida dan menutupinya serta memutarbalikkan fakta. Mereka terus melakukan pelanggaran HAM Palestina dalam berbagai bentuk hingga saat ini. Amnesty mendefinisikan Israel sebagai mempraktikkan apartheid.
Dalam tweet lainnya Gabriel mengatakan bahwa Israel didirikan dengan melakukan genosida dan menutupinya serta memutarbalikkan fakta. Mereka terus melakukan pelanggaran HAM Palestina dalam berbagai bentuk hingga saat ini. Amnesty mendefinisikan Israel sebagai mempraktikkan apartheid.
Sementara Netflix menikmati kesuksesan besar di Israel,meskipun salah satu eksekutif senior raksasa streaming itu aktif menyuarakan anti-Israel dan anti-Zionis di media sosial, yang melabeli negara Yahudi itu sebagai kekerasan, rasis, kolonial, dan apartheid. .
Selain posisinya di Netflix, Gabriel adalah supervisor produksi dan akuntan untuk beberapa studio besar di Los Angeles, dan California.
Dia juga sutradara dan produser film dokumenter independen berjudul, One Night at Tantura, sebuah film tentang pembantaian yang terjadi di desa Tantura Palestina di Nakba tahun 1948.***