Israel Lakukan Salat Yahudi di Al Aqsa, Arab Saudi: Itu Satu-satunya Tempat Ibadah Muslim

- 22 April 2022, 08:23 WIB
Tentara Israel di Masjid Al Aqsa
Tentara Israel di Masjid Al Aqsa /Oatuu/

MEDIA PAKUAN - Arab Saudi geram terhadap Israel yang telah melanggar perjanjian untuk tidak beribadah di Masjid suci Al Aqsa dan Al Syarif.

Pihak Arab Saudi sendiri telah mendesak tentara dan masyarakat Israel yang tengah beribadah untuk segera pergi dari kompleks Masjid Al Aqsa.

Hal tersebut dianggap merupakan tindakan penghinaan yang mencolok terhadap perasaan umat Muslim.
 
Baca Juga: Menolak Kirim Senjata ke Ukraina, Kanselir Jerman Terancam Dicopot: Mosi Tak Percaya di Partai Penguasa

Tindakan ini juga dapat memicu konflik yang lebih luas lagi jika dibiarkan terus berlanjut.

Baru-baru ini, Israel juga telah melakukan pembatasan kepada umat Muslim dalam hak untuk beribadahnya di Kota Tua Yerusalem.

Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, mengatakan telah melakukan tuntutan kepada Israel atas hak wilayah bagi umat Muslim saat melakukan pertemuan.

"Tuntutan kami jelas bahwa Al-Aqsa dan Haram al Sharif di semua wilayahnya adalah satu-satunya tempat ibadah bagi umat Islam," kata Menlu Yordania Ayman Safadi.
 
Baca Juga: Sejarah Baru, Banjir Hantam Pesisir Afrika Selatan: Masyarakat Miskin Jadi Korban

Ketua komunitas Arab Saudi, Ahmed Aboul Gheit, mengatakan bahwa Israel telah melakukan pelanggaran perjanjian yang telah dibuat selama berabad-abad.

Perjanjian tersebut menyatakan bahwa non-Muslim diberikan ijin akses untuk mengunjungi kompleks Al Aqsa, namun tidak diberikan izin untuk beribadah sholat atau ibadah lainnya.

Pada minggu lalu, tentara Israel telah menyerang kompleks Masjid Al Aqsa dan telah melukai 158 warga Palestina.

Menlu Ayman Safadi juga telah melakukan pertemuan dengan Menlu AS, Antony Blinken, membahas tentang bagaimana caranya mengurangi ketegangan di tanah suci Masjid Al Aqsa, Palestina.
 
Baca Juga: Pesawat Tempur dan Artileri Zionis Israel Serang Jalur Gaza Dini Hari Tadi

Ayman Safadi dan Antony Blinken mengatakan bahwa tanah suci tersebut telah menerima jaminan keamanan dan pihak Israel akan segera menghentikan jamaah Yahudi Israel yang beribadah di wilayah Al Aqsa.

"Tindakan Israel ini mengancam dan memicu siklus kekerasan dan serangan serta pelanggaran yang merupakan provokasi terang-terangan terhadap perasaan umat Islam," kata Ahmed Aboul Gheit.

Pada Rabu lalu, polisi Israel juga telah melakukan pemblokiran demonstran ultra-nasionalis sebanyak 1.000 orang lebih.

Pada saat itu, demonstran mengibarkan bendera Israel dan meneriakan "matilah orang Arab," yang memicu konflik besar. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x