Zakharova menekankan keanggotaan NATO tidak akan mampu memperkuat keamanan nasional mereka.
"Mereka secara otomatis akan berada di garis depan NATO," tegasnya.
Baca Juga: Tidur di Tenda-Tenda Tengah Gurun Pasir, Inilah yang Dilakukan Gadis Arab Saudi Ketika Musim Dingin
Baca Juga: Masuki Zaman Modern, Ini Perubahan Drastis Dialami Arab Saudi yang Bisa Bikin Umat Muslim Gempa
Baca Juga: Kewahalan Hampir Tidak Berdaya, TKI Arab Saudi Ini Tetep Setia Layani Majikannya Bertahun-tahun
Ia mengungkapkan bahwa keanggotaan NATO pada dasarnya adalah penolakan sebagian kedaulatan suatu negara.
Ia mengungkapkan bahwa keanggotaan NATO pada dasarnya adalah penolakan sebagian kedaulatan suatu negara.
Dan mengedepankan pengembangan bidang pertahanan dan kebijakan luar negeri tersebut.
Dia mencatat negara-negara anggota UE, termasuk di luarnya, secara bertahap menjadi instrumen yang mengikuti arah destruktif Amerika Serikat dan NATO.
Baca Juga: Kejadian Langka Lagi Terjadi di Masjid Nabawi di Arab Saudi, Bisa Bikin Umat Muslim Gempar
Baca Juga: Arab Saudi Kecam Keras Polisi Israel, Serangan Warga Palestina Saat Shalat Subuh di Masjid Al-Aqsa
Selama beberapa dekade, garis kebijakan luar negeri militer non-blok telah memberikan tingkat keamanan yang andal bagi Swedia dan Finlandia
Bahkan kedua negara menjadi dasar yang kokoh untuk membangun kerja sama yang saling menguntungkan dan setara.
Baca Juga: Penghasilan Luar Biasa TKW asal Madura yang Bekerja di Keluarga Raja Arab Saudi, Berapa Gajinya?
Baca Juga: Anak dari TKW Indonesia Lulusan SD Ini Jadi Pewaris Sultan Arab Saudi Kaya Raya, kok Bisa Ya?
"Tujuannya NATO adalah untuk terus membangun potensi militer dan ekspansi geografis dan untuk membuat benteng lain untuk mengancam Rusia," katanya. ***