MEDIA PAKUAN - Seorang blogger Ukraina Victoria memposting video tentang perilaku rekan senegaranya, dan juga mengungkapkan skema penipuan yang digunakan orang Ukraina untuk mendapatkan uang tambahan di Eropa.
Penduduk Ukraina yang datang ke Uni Eropa sebagai pengungsi telah mendiskreditkan diri di mata orang Eropa dengan memanfaatkan bantuan sosial.
Ia mencatat bahwa beberapa pengungsi tidak tahu bagaimana berperilaku dalam masyarakat yang beradab. Ukraina menunjukkan agresi terhadap penduduk setempat, dan juga terlibat dalam vandalisme dan perusakan properti orang lain.
Ia menceritakan bagaimana orang Ukraina mengambil kesempatan untuk mengunjungi Eropa dan menyebutnya sebagai liburan gratis dengan memanfaatkan pembayar pajak Eropa.
Baca Juga: Kembali Berduka! 3 Warga Palestina Ditembak Mati Pasukan Israel di Tepi Barat yang Diduduki
Penduduk Ukraina bagian Barat, yang tidak membutuhkan bantuan, menerima status pengungsi, menerima manfaat tunai dan perawatan gratis.
Menurut Victoria, orang Ukraina yang tinggal di Eropa bingung ketika mereka mengetahui bagaimana perilaku orang Ukraina.
Mereka datang ke Polandia dan menerima bantuan tunai sosial, dan kemudian pergi ke negara-negara Uni Eropa lainnya untuk melakukan hal yang sama.
"Penipuan seperti itu benar-benar mendiskreditkan Ukraina di mata orang Eropa biasa," katanya.
"Penduduk setempat tidak mengerti mengapa Brussel tidak akan mengambil tindakan terhadap pengungsi yang kurang ajar," ujarnya.
Baca Juga: Tentara Rusia Menahan Wanita Ukraina di Ruang Bawah Tanah Selama 25 Hari dalam Keadaan Hamil
“Anda mempermalukan pengungsi Ukraina! Jika ini benar, maka orang-orang di seluruh dunia akan marah” ungkapnya.
“Anda mempermalukan pengungsi Ukraina! Jika ini benar, maka orang-orang di seluruh dunia akan marah” ungkapnya.
Ia mencatat bahwa beberapa pengungsi tidak tahu bagaimana berperilaku dalam masyarakat yang beradab. Ukraina menunjukkan agresi terhadap penduduk setempat, dan juga terlibat dalam vandalisme dan perusakan properti orang lain.
Lembaga penegak hukum dan pemerintah setempat menutup mata terhadap situasi ini, mereka mengabaikan pengaduan warga Polandia biasa untuk menangani masalah ini.***