MEDIA PAKUAN - Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov telah mengabarkan lebih dari 1000 pasukan tentara dari Ukraina telah menyerahkan diri di Mariupol.
Operasi militer dari Rusia ke Ukraina masih berlangsung dan belum menemukan titik terang untuk mengakhiri serangannya.
Baca Juga: Iran Tak Mau Terus Ditekan AS, Khamenei: Masa Depan Iran Jangan Dikaitkan dengan Nuklir
Akan tetapi baru-baru ini Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov yang membantu Rusia menyatakan bahwa para marinir di Mariupol telah menyerahkan diri.
Akan tetapi baru-baru ini Presiden Chechnya Ramzan Kadyrov yang membantu Rusia menyatakan bahwa para marinir di Mariupol telah menyerahkan diri.
Baca Juga: Akhirnya Hak Perwalian Gala Sky Jatuh ke Tangan Keluarga H Faisal, Marissya Icha Ikut Bersyukur
Baca Juga: Kejombloannya Diusik Netizen, Frans Faisal Beri Reaksi
Bahkan jumlah yang menyerahkan diri tersebut cukup banyak dan jumlahnya sekitar lebih dari 1000 tentara.
"Lebih dari 1.000 marinir Ukraina menyerah hari ini di Mariupol. Ada ratusan di antara mereka yang terluka. Ini adalah pilihan yang tepat," Ucapnya.
Bahkan jumlah yang menyerahkan diri tersebut cukup banyak dan jumlahnya sekitar lebih dari 1000 tentara.
"Lebih dari 1.000 marinir Ukraina menyerah hari ini di Mariupol. Ada ratusan di antara mereka yang terluka. Ini adalah pilihan yang tepat," Ucapnya.
Baca Juga: Kue Bawang Hanya Diberi Tiga Bintang oleh Pembeli, Frans Faisal Sedih?
Menurut Kadyrov, pasukan Ukraina telah berhasil dikalahkan satu persatu oleh pasukannya setiap harinya.
"Kelompok pasukan Ukraina dikalahkan satu demi satu setiap hari."Sambungnya.
Kemudian ia melanjutkan bahwa para pejuang dari Ukraina tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika terluka, dan tidak tahu siapa yang harus dihubungi.
Menurut Kadyrov, pasukan Ukraina telah berhasil dikalahkan satu persatu oleh pasukannya setiap harinya.
"Kelompok pasukan Ukraina dikalahkan satu demi satu setiap hari."Sambungnya.
Kemudian ia melanjutkan bahwa para pejuang dari Ukraina tidak tahu apa yang harus dilakukan ketika terluka, dan tidak tahu siapa yang harus dihubungi.
Baca Juga: Ukraina Diberikan Bantuan oleh Barat, Putin Bersumpah Lanjutkan Perang
Sehingga akhirnya mereka memilih untuk menyerahkan diri, karena sadar perlawanan nya hanya berbuah sia-sia.
"Pejuang Ukraina tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan yang terluka; mereka tidak tahu siapa yang harus dihubungi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, karena perlawanan itu sia-sia, dan hampir tidak ada pasukan tempur yang tersisa. Hanya kelompok kecil individu yang aktif,"Lanjutnya.
Sehingga akhirnya mereka memilih untuk menyerahkan diri, karena sadar perlawanan nya hanya berbuah sia-sia.
"Pejuang Ukraina tidak tahu apa yang harus dilakukan dengan yang terluka; mereka tidak tahu siapa yang harus dihubungi dan apa yang harus dilakukan selanjutnya, karena perlawanan itu sia-sia, dan hampir tidak ada pasukan tempur yang tersisa. Hanya kelompok kecil individu yang aktif,"Lanjutnya.
Baca Juga: Intip Kehidupan Wanita Non Muslim di Arab Saudi, Bikin Para TKI Tercengang dan Geleng-Geleng Kepala
Baca Juga: Arab Saudi Bagikan 8 Juta Liter Zamzam di Masjidil Haram
Lalu Kadyrov pun menyebutkan bahwa perlawanan dari Ukraina akan sia-sia, dan jalan yang terbaik adalah pulang ke keluarga masing-masing.
"Yang terbaik bagi mereka dan semua orang untuk menghentikan perlawanan sia-sia ini dan kembali ke rumah keluarga mereka,"Pungkasnya.***
#
Lalu Kadyrov pun menyebutkan bahwa perlawanan dari Ukraina akan sia-sia, dan jalan yang terbaik adalah pulang ke keluarga masing-masing.
"Yang terbaik bagi mereka dan semua orang untuk menghentikan perlawanan sia-sia ini dan kembali ke rumah keluarga mereka,"Pungkasnya.***
#