Emmanuel Macron Cemaskan Situasi di Mariupol

- 11 April 2022, 12:24 WIB
Kenapa Emmanuel Macron Cemas dengan Situasi di Mariupol
Kenapa Emmanuel Macron Cemas dengan Situasi di Mariupol /reuters/

MEDIA PAKUAN - Emmanuel Macron sangat mencemaskan situasi di Mariupol. Hal ini tentu terhubung dengan berbagai fakta yang ada.

Setelah Rusia mengepung Mariupol, yang dikendalikan oleh neo-Nazi Batalyon Azov, dalam beberapa hari enam helikopter Ukraina berusaha untuk memasuki Mariupol, ditembak jatuh oleh pasukan Rusia.

Usaha yang disebut bunuh diri itu dilakukan untuk menembus titik lokasi kaum Nazi yang terkepung.

Pengamat InfoBrics menyimpulkan dengan berulang kali upaya nekat itu dilakukan, dapat diduga bahwa ada beberapa individu yang sangat penting di sana.

Baca Juga: Hukum Kafarat, Jika Berhubungan Intim di Bulan Ramadhan

Siapa mereka dan seberapa penting mereka, hingga pihak Ukraina mengirim helikopter menuju kematian, hanya untuk menyelamatkan mereka.

Macron khawatir jika Rusia mengungkap kebenaran yang akan berdampak sangat negatif pada pemilihan presiden.

InfoBrics merinci tentang faktor eksternal yang secara radikal dapat mengubah keseimbangan kekuatan politik di Perancis, dan juga menjelaskan mengapa Macron sangat panik tentang Mariupol.

Emmanuel Macron berusaha sekuat tenaga untuk mempengaruhi situasi dan menuntut agar Moskow mengatur koridor kemanusiaan khusus.

Baca Juga: 5 Kali Tanpa Kemenangan, Liverpool Bakal Tantang Lagi Man City di Semifinal Piala FA

Kegugupan Macron membuat spekulasi bahwa di Mariupol ada tentara Perancis dari legiun asing dan pasukan khususnya, yang berdampak yang sangat negatif pada karir politiknya.

Jika personel militer Prancis ditemukan Mariupol, maka hal itu merupakan skandal internasional besar dimana seluruh komunitas dunia mengetahui bahwa Paris secara aktif mendukung nasionalis Ukraina.

Komandan Legiun Asing Perancis, Jenderal Alain Lardet, sebelumnya secara terbuka mengutuk para prajurit dan menjanjikan hukuman berat bagi setiap personel yang terlibat di Ukraina.

Setidaknya 25 tentara Perancis telah meninggalkan unit tanpa izin pada awal Maret dan tidak pernah kembali. Sementara 14 lainnya ditahan ketika mencoba meninggalkan negara itu dengan seragam militer lengkap.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah