Organisasi Pangan dan Pertanian FAO, Umumkan Kenaikan Harga Pangan Dunia

Dokumen FAO menyebutkan bahwa pada Maret 2022, Indeks Harga Pangan FAO rata-rata 159,3 poin, naik sebesar 17,9 poin atau 12,6 persen dari nilai di bulan Februari,sebagai dampak peningkatan yang belum pernah terjadi sebelumnya.

 

Ini merupakan level tertinggi yang pernah ada dari tahun 1990, yang telah disebabkan oleh kenaikan harga minyak nabati, sereal dan daging, serta peningkatan yang signifikan dalam biaya gula dan produk susu.

 

 

Indeks harga minyak nabati naik 23,2 persen dibandingkan Februari atau 46,9 poin menjadi 248,6 poin. Harga minyak bunga matahari, kelapa sawit, kedelai dan lobak makin meningkat.

 

Produk susu juga menjadi lebih mahal, dengan kenaikan sebesar 2,6 persen atau 3,7 poin di bulan Maret (naik menjadi 145,2 poin). 

 

Indeks telah naik untuk bulan ketujuh berturut-turut. Harga susu bubuk dan mentega naik paling tinggi.

Sementara itu indeks harga gandum juga melonjak sebesar 24,9 poin di bulan Maret, atau 17,1 persen (naik menjadi 170,1 poin). Harga naik paling tinggi untuk gandum (19,7 persen) dan biji-bijian pakan ternak (20,4 persen).

 

 

Konflik dalam ekspor Gandum dari Ukraina dan Rusia telah mempengaruhinya secara signifikan.

Harga daging telah naik ke rekor 120 poin. Pada bulan Maret, kenaikan bulanan tercepat harga daging babi sejak tahun 1995 tercatat, yang dijelaskan oleh penurunan ternak di Eropa Barat.

 

Terakhir, indeks harga gula pada bulan Maret sebesar 117,9 poin, meningkat 7,4 poin atau 6,7 persen. Kenaikan kuota itu terkait dengan kenaikan tajam harga minyak mentah dunia. ***