MEDIA PAKUAN - Ukraina menuduh Rusia telah melakukan aksi pembantaian di kota Bucha, dan membantai warga sipilnya.
Ukraina melaporkan pada Sabtu dengan menyertakan gambar serta video yang berisi mayat-mayat dari pembantaian Rusia.
Volodymyr Zelensky bahkan mengatakan bahwa pihaknya menemukan mayat wanita yang telah diperkosa lalu dibakar hidup-hidup dan mayat anak-anak juga ditemukan.
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba mengunggah melalui akun Twitternya dan menyebut bahwa pembantaian (Rusia) di Bucha disengaja.
Walikota Bucha sendiri melaporkan, bahwa sekitar 300 orang warganya telah tewas selama berlangsungnya invasi Rusia ke Ukraina.
Sayangnya Menteri Pertahanan Rusia memberikan bantahan terkait tuduhan yang ditayangkan Ukraina dan menyebut bahwa foto beserta video yang beredar adalah provokasi lain dari Ukraina.
Baca Juga: Dibawah Tekanan AS dan Eropa, Pilpres Serbia Ditengah Invasi di Ukraina
Penemuan yang dikumpulkan pun dijadikan bukti oleh Ukraina untuk meminta Pengadilan Kriminal Internasional untuk mencari bukti lain, yang merupakan kejahatan perang dan permintaan tersebut didukung oleh Prancis dan Inggris.
Namun Pihak Pengadilan menjelaskan bahwa penuntutan akan menghadapi rintangan yang tinggi dan memakan waktu bertahun-tahun.
Di sisi lain, Human Rights Watch telah mengumpulkan dokumentasi yang menunjukan pasukan Rusia melanggar hukum perang di wilayah Ukraina.
Baca Juga: 'Kebebasan dan Kebangkitan' Muslim Italia, Pemerintah dan Uskup Katolik Roma Sambut Ramadhan 1443 H
Sementara itu Jerman tak tinggal diam dan menuntut Rusia harus membayar kejahatan perangnya, ucap Menteri Luar Negeri Jerman, Annalena Baerbock. Kanselir Jerman, Olaf Scholz juga menyebut Putin dan pendukungnya akan merasakan konsekuensinya.
Jerman pun telah melakukan perundingan dengan sekutu Barat yang akan meningkatkan sanksi lebih lanjut kepada Rusia, salah satunya larangan mengimpor gas Rusia. ***