Pakar Keuangan China Sebut Dolar Amerika Siap Alami Awal Keruntuhan

- 24 Maret 2022, 11:21 WIB
Pakar Keuangan China Sebut Dolar Amerika Siap Alami Awal Keruntuhan
Pakar Keuangan China Sebut Dolar Amerika Siap Alami Awal Keruntuhan /
MEDIA PAKUAN - Dolar Amerika diperkirakan akan melemah setelah media melaporkan Arab Saudi mempertimbangkan kesepakatan dengan China.
 
Dekan Fakultas Keuangan dan Perdagangan Internasional di Universitas Shanghai, Zhang Yugui, mengatakan bahwa penjualan minyak Arab Saudi melalui Saudi Aramco kepada China-Yuan akan menjatuhkan dominasi dolar dengan konsekuensi serius bagi sistem keuangan modern. 
 
Sementara itu melemahnya Dolar juga diperkuat dengan kesepakatan Rusia dan India tentang mekanisme pembayaran perdagangan Rupee dan Rubel.
 
 
"Saudi Aramco adalah perusahaan dengan pendapatan lebih dari $350 miliar, akan memberikan dampak besar pada pasar perdagangan energi global," kata Yugui.
 
“Ini akan menjadi ledakan nyata. Oleh karena itu, prediksi seperti itu di media Barat lebih seperti tes sinyal yang sudah disiapkan sebelumnya," kata pakar itu.
 
Merujuk pada penelitian, siklus mata uang negara internasional yang dominan, biasanya berubah sekitar 100 tahun. “Jika sudut pandang ini benar, maka sejak sistem Bretton Woods diciptakan pada tahun 1944 untuk siklus dividen hegemonik dolar, hanya ada sedikit waktu tersisa sebelum jatuh,” katanya.
 
 
Sistem petrodollar bermula pada 1973, saat Amerika Serikat berhasil mengintegrasikan dolar ke pusat ekonomi dunia dan menjadi kekuatan dominan. 
 
“Sebuah mata uang ditakdirkan untuk kehancurannya sendiri,” yang berarti bahwa jika kekuatan mata uang itu sendiri terlalu tinggi, pada akhirnya akan mengarah pada pembalikan yang tak terhindarkan dari sistem moneter global dan siklus penyeimbangan kembali,” tulis Yugui.
 
Ia menyebut masalah dalam jangka pendek meningkatnya biaya pemeliharaan sistem untuk Amerika Serikat, dan penurunan relatif kekuatan nasional, secara bersamaan keinginan memenuhi preferensi dari negara penghasil minyak besar di Timur Tengah.
 
 
“Dalam jangka menengah, masalah utama adalah minyak itu sendiri, sebagai sumber energi fosil, yang berkurang, mengarah pada fakta bahwa sistem petrodollar akan mengubah bentuknya agar tetap ada, atau menerima nasib penggantian sebagian, ”katanyaa.
 
Ia menyimpulkan dalam jangka panjang, AS mungkin akan berhenti menjadi ekonomi terpenting di dunia pada pertengahan abad ke-21, dengan munculnya pusat kekuatan moneter baru. Pada saat itu, dunia kemungkinan akan memiliki model keseimbangan mata uang trilateral atau bahkan multilateral'. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Scooptrade


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x