Petinggi Amerika Bocorkan Kemungkinan China Akan Menyerang Taiwan

- 9 Maret 2022, 13:13 WIB
Presiden China, Xi Jinping
Presiden China, Xi Jinping /Instagram/@xijinpingofficial.cn/

MEDIA PAKUAN - Beberapa analis militer dan politik AS, hingga mantan Presiden AS Donald Trump, mengklaim bahwa China berpotensi menyerang Taiwan sementara operasi khusus Rusia di Ukraina masih berlangsung.

Direktur CIA William Burns memperingatkan bahwa Beijing mengambil pelajaran dari operasi khusus Rusia di Ukraina dan akan menerapkannya pada rencananya untuk Taiwan.

Burns kepada anggota parlemen federal mengatakan, "Saya hanya akan mengatakan secara analitis, saya tidak akan meremehkan tekad Xi dan kepemimpinan China sehubungan dengan Taiwan," katanya.

Baca Juga: Berniat Sakiti Putin, Joe Biden Larang Amerika Impor Minyak hingga Gas dari Rusia

"Saya pikir mereka terkejut dan tidak tenang sampai batas tertentu dengan apa yang mereka lihat di Ukraina selama 12 hari terakhir, mulai dari kekuatan reaksi Barat hingga cara di mana Ukraina menentang keras," kata Burns.

Dia menambahkan bahwa dia yakin ada "dampak pada kalkulus China sehubungan dengan Taiwan, dan yang jelas akan terus kami perhatikan dengan cermat."

Direktur Intelijen Nasional AS Avril Haines juga mengatakan bahwa, "Tampaknya China berpotensi membayar harga untuk tidak mengkritik Rusia, dan itu mungkin berdampak pada bagaimana lintasan ini bergerak maju."

Baca Juga: Trend Undang-undang Baru, Mempermudah Wanita Arab Saudi Menikah

Namun, Direktur Badan Intelijen Pertahanan Scott Berrier memperingatkan bahwa Taiwan dan Ukraina adalah "dua hal yang sama sekali berbeda."

Beijing tetap berkomitmen melakukan berbagai cara dengan Taiwan, namun, ia telah memperingatkan bahwa dukungan AS untuk faksi-faksi pro-kemerdekaan di pulau itu dapat mendorong mereka untuk mendeklarasikan kemerdekaan formal, yang berarti perang dengan Beijing.

Beijing telah menyiapkan opsi satu negara, dua sistem untuk Taiwan jika ingin kembali ke pemerintahan China, yang mirip dengan Hong Kong setelah pulau itu dikembalikan ke China setelah 150 tahun pemerintahan kolonial Inggris.

Baca Juga: Presiden Zelensky Sebut Turki Bisa Jamin Keamanan untuk Ukraina

Sejak Rusia meluncurkan operasi khusus di Ukraina pada 24 Februari, para pengamat China telah mencemaskan potensi hubungan Beijing dengan operasi tersebut, termasuk bahwa ia dapat meluncurkan upaya paralelnya sendiri di Taiwan.

Jenderal Angkatan Udara AS Kenneth Wilsbach, kepala AS Pacific Air Forces, mengatakan kepada Asosiasi Angkatan Udara pekan lalu, bahwa dia telah  mengawasi Presiden China Xi Jinping seperti elang.

Trump juga mengklaim bahwa China akan menjadi yang berikutnya setelah Rusia, menggunakan operasi Rusia sebagai senjata terhadap saingan politiknya.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah