Organisasi Migrasi Internasional Temukan Perlakuan Rasis oleh Penjaga Perbatasan Ukraina

- 5 Maret 2022, 12:54 WIB
Prajurit Ukraina
Prajurit Ukraina /AP Photo/Vadim Ghirda/
MEDIA PAKUAN - Aktivis hak-hak sipil mengklaim telah menerima banyak laporan diskriminasi terhadap pelajar dan penduduk kulit hitam di Ukraina.
 
Organisasi Migrasi Internasional (IOM) minggu ini menyatakan kekhawatirannya atas diskriminasi dan rasisme ketika mereka berusaha untuk meninggalkan daerah yang dilanda konflik di Ukraina. 
 
Direktur Nasional Kebijakan dan Advokasi UndocuBlack, Haddy Gassama mengatakan, "Sangat disayangkan, sangat mengecewakan, tetapi orang kulit hitam cenderung menanggung beban kekejaman." katanya.
 
 
Ia menambahkan "Saat orang melarikan diri dari perang, namun perlakuan rasis masih terjadi."
 
Jaringan UndocuBlack menyatakan para migran yang melarikan diri dari Ukraina menghadapi diskriminasi anti-Kulit Hitam di dalam negeri dan pelabuhan masuk ke negara tetangga Polandia.

Gassama mengatakan dia telah mendengar bahwa bukan penjaga perbatasan Polandia tetapi patroli perbatasan Ukraina yang melakukan ini.
 
Pastor of Victory in Praise Church di Stockton, California, Trena Turner, mengatakan orang Amerika tidak dapat memiliki pandangan sempit tentang situasi di Ukraina.

"Kita tidak bisa hanya menjadi rabun tentang apa yang terjadi di sini. Kita harus menghindari gangguan dan mengubah ini menjadi pertarungan lembaga kulit Hitam secara global," kata Turner.
 

Sejumlah mahasiswa asing dan penduduk telah berbicara dengan wartawan dan merekam video saat dialihkan dari bus dan kereta api dan dipaksa untuk mendahulukan orang kulit putih Ukraina mengantri di depan mereka.
 
Menurut PBB, jumlah pengungsi yang melarikan diri dari Ukraina sejak Rusia memulai operasi militernya di negara itu pekan lalu telah mencapai satu juta orang. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: Sputnik News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah