Waspada Bermain TikTok! Khawatir Ancam Mental Pengguna, Amerika Serikat Mulai Selidiki Aplikasi

- 3 Maret 2022, 17:02 WIB
Ilustrasi TikTok
Ilustrasi TikTok /-Amrothman/Pixabay
 
 
MEDIA PAKUAN-Dalam laporan yang dikeluarkan oleh We Are Social pada 2022, TikTok telah menjadi aplikasi yang masuk dalam lima teratas pengguna paling banyak secara global.
 
Selain itu juga, TikTok menjadi aplikasi yang menempati urutan pertama untuk aplikasi yang paling banyak diunduh di belahan Dunia.
 
Delapan negara bagian di Amerika Serikat (AS) termasuk California dan Massachussets mengumumkan telah  berkolaborasi untuk melakukan penyelidikan terkait dampak yang ditimbulkan TikTok.
 
 
 
 
Pada kesehatan baik secara fisik ataupun kesehatan mental terhadap para pengguna berusia muda.
 
Penyelidikan berfokus, antara lain, pada metode dan teknik yang digunakan oleh TikTok.
 
"Untuk meningkatkan keterlibatan pengguna muda, termasuk meningkatkan durasi waktu yang dihabiskan di platform dan frekuensi keterlibatan dengan platform," kata Jaksa Agung Massachusetts Maura Healey dalam pernyataannya seperti dilansir dari Reuters, Kamis.
 
 
Anak usaha milik ByteDance itu sebelumnya pernah mengeluarkan pernyataan bahwa perusahaannya akan berfokus pada keselamatan pengguna yang lebih muda dan membatasi fitur- fitur layanannya berdasarkan usia.
 
Riset yang dilakukan Omnicore pada 2021 menunjukkan 50 persen pengguna TikTok tergolong dalam kategori usia 34 tahun ke bawah, dengan 32,5 persennya berasal dari usia 10-19 tahun.
 
 
Dengan kondisi tersebut, tidak heran pembatasan fitur berdasarkan usia diperlukan untuk membuat aplikasinya tetap aman digunakan.

"Kami berharap dapat memberikan informasi tentang banyak perlindungan keamanan dan privasi yang kami miliki untuk remaja," kata TikTok.
 
 
Pada awal Februari, Tiktok menyebutkan tengah mengerjakan standar penilaian untuk membatasi konten berdasarkan usia.
 
Sehingga konten dewasa tidak akan bisa dijangkau oleh para remaja dari layanannya tersebut.
 
Selain TikTok, AS juga sebelumnya telah membuka penyelidikan terhadap Meta Platforms Inc.
 
 
Mengenai anak perusahaannya Instagram, yang juga mendapat pengawasan ketat atas potensi dampak layanan mereka terhadap kesehatan mental dan keamanan daring pengguna muda.
 
Pucuk pimpinan AS yaitu Presiden Joe Biden sempat membahas masalah kerusakan media sosial dalam pidato kenegaraannya di depan kongres pada Selasa 1 Maret 2022.
 
Mencatat bahwa masalah anak-anak sebelum pandemi adalah berjuang untuk eksis di aplikasi media sosial.
 
 
"Kita harus meminta pertanggungjawaban platform media sosial atas eksperimen nasional yang mereka lakukan pada anak-anak kita untuk mendapatkan keuntungan," katanya dalam menyerukan perlindungan privasi yang lebih kuat untuk anak-anak dan larangan iklan dengan target anak muda.***
 
 
 
 
 

Editor: Ahmad R

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x