Tentara Rusia Terus Merangsek, Berhasil Masuk Kota Terbesar Ke-2 Ukraina: Pertempuran Terjadi di Jalanan

- 27 Februari 2022, 20:14 WIB
Konflik Rusia - Ukraina, Presiden Belarus Serukan Ukraina Untuk Duduk Dan Berbicara Dengan Rusia./ Reuters
Konflik Rusia - Ukraina, Presiden Belarus Serukan Ukraina Untuk Duduk Dan Berbicara Dengan Rusia./ Reuters /

MEDIA PAKUAN - Pada hari Minggu, Pasukan Rusia berhasil memasuki kota terbesar kedua Ukraina dan pertempuran jalanan pecah dikota tersebut.

Pasukan Russia juga menekan pelabuhan-pelabuhan strategis di selatan negara itu.

Kemajuan tersebut menandai fase baru invasi Rusia menyusul gelombang serangan terhadap lapangan terbang dan fasilitas bahan bakar ditempat lain di negara ini.
 
 
Baca Juga: Ramuan Teh Rumput Teki Disebut-sebut Mampu Hilangkan Diabetes, Simak Cara Pembuatannya

Menyusul pencapaiannya di lapangan, Rusia mengirim delegasi ke Belarus untuk melakukan pembicaraan damai dengan Ukraina.

Tetapi Presiden Ukraina menyarankan lokasi lain, mengatakan negaranya tidak mau bertemu di Belarus karena berfungsi sebagai tempat pementasan untuk invasi.

Sampai hari Minggu, pasukan Rusia tetap berada di pinggiran Kharkiv, sebuah kota berpenduduk 1,4 juta sekitar 20 kilometer (12,4 mil) selatan perbatasan dengan Rusia.
 
Baca Juga: Arti Nama Anak Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Bukan Sekedar Cantik!

Sementara pasukan lain meluncur melewatinya untuk menekan serangan lebih dalam ke Ukraina dan para pejuang Ukraina bersiap-siap melakukan perlawanan.

Video yang diposting di media Ukraina dan jejaring sosial menunjukkan kendaraan Rusia bergerak melintasi Kharkiv dan pasukan Rusia berkeliaran di kota dalam kelompok-kelompok kecil.
 
Baca Juga: Bikin Gembar Warga Lokal! Beginilah Jadinya Jika di Arab Saudi Turun Hujan, Ternyata Sangat Menakutkan

Salah satu video menunjukkan tentara Ukraina memeriksa kendaraan utilitas ringan Rusia yang rusak akibat penembakan dan ditinggalkan oleh pasukan Rusia di jalan.

"Kami berjuang, berjuang untuk negara kami, berjuang untuk kebebasan kami karena kami memiliki hak untuk melakukan itu," kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.
 
Baca Juga: Tergiur Gaji Rp10 Juta, Banyak TKW Indonesia Kabur dari Majikannya di Arab Saudi, Ini 2 Penyebabnya

“Malam terakhir sangat sulit – lebih banyak penembakan, lebih banyak pemboman di daerah pemukiman dan infrastruktur sipil. Tidak ada satu fasilitas pun di negara ini yang tidak dianggap oleh penjajah sebagai target yang dapat diterima.” tambahnya.

Ledakan besar menerangi langit Minggu pagi di dekat ibu kota, Kyiv, di mana penduduk yang ketakutan berjongkok di rumah, garasi bawah tanah, dan stasiun kereta bawah tanah untuk mengantisipasi serangan Rusia skala penuh.***




 

Editor: Ahmad R

Sumber: AP News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x