Network
MEDIA PAKUAN - Pemerintah AS mendesak Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengevakuasi warga di kota Kyiv.
Tetapi dia menolak tawaran itu, menurut seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat yang mengetahui langsung percakapan tersebut.
Volodymyr Zelensky mengeluarkan video menantang yang direkam di jalan pusat kota, mengatakan dia tetap di kota.
Baca Juga: Diet Gak Perlu Ribet, Konsumsi Buah Ini, Berat Badan Turun Drastis!
“Kami tidak akan meletakkan senjata. Kami akan melindungi negara ini," katanya.
“Senjata kami adalah kebenaran kami, dan kebenaran kami adalah bahwa itu adalah tanah kami, negara kami, anak-anak kami. Dan kami akan mempertahankan semua itu.” lanjutnya.
Hongaria dan Polandia sama-sama membuka perbatasan mereka untuk Ukraina.
Baca Juga: Seo Ye Ji Angkat Bicara atas Kasus Kontroversinya dengan Kim Jung Hyun
Pengungsi yang tiba di kota perbatasan Hungaria, Zahony, mengatakan pria berusia antara 18 dan 60 tahun tidak diizinkan meninggalkan Ukraina.
“Anak saya tidak diizinkan datang. Hati saya sangat sakit, saya gemetar,” kata Vilma Sugar, 68 tahun.
Di penyeberangan Medyka Polandia, beberapa mengatakan mereka telah berjalan sejauh 15 mil (35 kilometer) untuk mencapai perbatasan.
“Mereka tidak punya makanan, tidak ada teh, mereka berdiri di tengah lapangan, di jalan, anak-anak kedinginan,” kata Iryna Wiklenko sambil menunggu di sisi Polandia untuk cucu dan menantunya. membuatnya menyeberang.
Baca Juga: BTS Grup Kpop Paling Sukses Korea, Pemenang Penghargaan Musik Dunia 2 Tahun Berturut-turut
Pejabat di Kyiv mendesak warga untuk menjauh dari jendela untuk menghindari puing-puing atau peluru.
Banyak yang berjongkok di ruang bawah tanah, garasi bawah tanah, dan stasiun kereta bawah tanah, tempat keluarga, beberapa dengan hewan peliharaan, berkemah di lantai yang keras.
Rak-rak di toko bahan makanan dan apotik sangat jarang ditebar, dan orang-orang khawatir berapa lama persediaan makanan dan obat-obatan akan bertahan.***
