Ratusan Tahun Berkuasa, Ini yang Membuat Mongol Tak Mengislamkan Rusia

- 19 Februari 2022, 10:43 WIB
Serangan kavaleri Mongol-Tatar
Serangan kavaleri Mongol-Tatar /Sergey Bodrov Sr./ cinema production company, 2007/
MEDIA PAKUAN - Pada tahun 1237 hingga 1241, Mongol-Tatar melakukan invasinya ke tanah Rusia. Pasukan kerajan-kerajaan Rusia yang kurang terlatih mudah ditaklukan oleh tentara Mongol-Tatar.

Mereka menyerbu membakar gereja dan biara Rusia, sama seperti mereka membakar kota-kota dan desa-desa Rusia.
 
Namun meski ratusan tahun menguasai negara terbesar di dunia itu, mengapa Mongol memilih untuk tidak mengislamkan Rusia? 
 
 
Bangsa Mongol rupanya mengerti dan memahami bahwa islamisasi bukan langkah terbaik dan justru akan membuat kondisi berbahaya dan konsekuensi yang sangat buruk.
 
Orang-orang Mongol membiarkan lembaga-lembaga keagamaan Rusia karena orang-orang Rusia sangat taat pada agama mereka.
 
Kabarnya invasi yang dilakukan Mongol pada abad pertengahan justru menguntungkan Gereja Ortodoks Rusia. 

Pada tahun 1239, dua tahun setelah invasi, di dekat Chernigov, orang Mongol pernah menyelamatkan seorang uskup alias pemimpin gereja dan membiarkannya pergi.

Mongol mengambil jalur politik untuk berkomunikasi dengan Gereja Ortodoks Rusia.

Pada 1267, orang Mongol memberikan dokumen Jarlig, kepada Uskup Metropolit Kirill II dari Kiev yang membuktikan otoritasnya sebagai uskup metropolit Gereja Ortodoks.

Di bawah kekuasaan Mongol, semua pangeran Rusia, serta para uskup metropolit, harus menerima kredensial jarlig, dokumen semacam jaminan bahwa gereja tidak akan dipungut pajak dan upeti apa pun, begitu pula dengan lahan dan properti lainnya milik gereja.
 
Pada akhir abad ke-13, Gereja Ortodoks Rusia mendapatkan kembali semua tanah dari bangsa Mongol. Gereja Ortodoks Rusia akhirnya mempunyai hak otonom di Rusia.

Tuda Mengu pada tahun 1280—1287 adalah orang pertama yang memeluk Islam. Dua penguasa berikutnya masih menganut beberapa kepercayaan tradisional. Kemudian Uzbeg Khan memerintah pada tahun 1313 dan pada tahun 1320 dia memeluk Islam.

Uzbeg Khan sangat memahami orang-orang Rusia yang religius, termasuk elite pangeran mereka, keamanan dan kesejahteraan gereja mereka sangat penting.

Uzbeg Khan mencoba menjadikan Islam sebagai agama resmi melawan oposisi gerombolan emas. Namun dia tidak punya niat untuk membuat orang Rusia masuk Islam.
 
Dia bahkan menjodohkan adiknya, Konchaka, dengan Yuri Danilovich dari Moskow, seorang pangeran Rusia.
 
 
Namun putri Uzbeg diracun dalam tahanan selama perang saudara antara Yuri dan pangeran Rusia lainnya, Mikhail.
 
Mereka semua kemudian dibunuh Mongol atas perintah Uzbeg. Sementara itu, Gereja Ortodoks Rusia tidak mengalami kerugian apa pun.

Pada tahun 1313, Uskup Metropolit Pyotr dari Kiev melakukan perjalanan ke Gerombolan Emas. Di sana, ia diterima dengan hangat dan hormat, dan mendapatkan jarlig yang menegaskan hak istimewa gereja Ortodoks.
 
Ironisnya bagi Mongol, pemikiran dan gagasan Ortodoks Rusia lah yang mengilhami perjuangan melawan invasi Mongol.
 
Pada tahun 1327 di Tver, Cholkan, seorang pejabat senior Mongol dan sepupu Uzbeg, Cholkan datang untuk mengislamkan orang-orang Tver sehingga menyulut kemarahan masyarakat.
 

Ia diserang atas tuduhan penganiayaan orang Kristen, Cholkan akhirnya dibakar hidup-hidup, kemarahan ini dikabarkan telah membuat orang Tatar Mongol lain seperti pedagang, saudagar, dan penunggang kuda dibunuh di seluruh Kota Tver.
 
Kerusuhan Tver ditumpas habis-habisan oleh Tatar Mongol, dibantu oleh Pangeran Ivan Kalita dari Moskow.***

Editor: Siti Andini

Sumber: Russia Beyond


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah