Akibat Dilarang Memakai Kerudung, Puluhan Wanita Muslim India Lakukan Demonstrasi

- 10 Februari 2022, 16:00 WIB
ilustrasi/ wanita muslim india lakukan demonstrasi
ilustrasi/ wanita muslim india lakukan demonstrasi /pixabay




MEDIA PAKUAN - Puluhan wanita muslim berkumpul di depan perguruan tinggi Pra- Universitas Junior di negara bagian Karnataka.

Mereka lakukan demonstrasi selama 4 hari berturut turut sebagai bentuk protes karena ada larangan masuk kelas jika memakai kerudung.

Sebelumnya seorang mahasiswi Farheen menceritakan pada senin dia dan teman temannya diizinkan masuk ke kampus yang terletak di kota pesisir Kundapur di distrik Udupi.

Namun mereka terkejut setelah otoritas kampus tidak mengizinkan mereka duduk di tempat mereka masing-masing yakni ruang kelas dengan siswa lainnya.

Baca Juga: Pasca Aniaya Kucing! Adidas Putus Kontrak Kurt Zouma: Upload Video Sedang Menendang hingga Menampar Kucing

Baca Juga: Kisah Wanita Gagal Umroh di Tanah Suci Akibat Pendarahan Hebat

Pada hari yang sama, pejabat perguruan tinggi memasang pemberitahuan di luar gerbang yang menyatakan larangan jilbab di ruang kelas sebagai bagian dari kode seragam perguruan tinggi.

“Guru kami memberi tahu kami bahwa mereka tidak akan mengizinkan kami masuk ke ruang kelas atau mengajar kami tanpa perintah pemerintah.” kata Farheen yang dikutip Media Pakuan dari Al jazeera, Kamis, 10 Februari 2022.

Bahkan kata dia, seorang pejabat dan departemen pendidikan mengunjungi wanita muslim saat mereka duduk di ruang kelas terpisah.

Akan tetapi, kedatangannya bukan menyuruh wanita berjilbab untuk bergabung dengan siswa lainnya melainkan menyuruh mahasiswi muslim untuk membuka kerudung.

“Lepaskan hijabmu. Jika Anda terus seperti ini, Anda akan kehilangan pendidikan Anda', katanya kepada kami,” kata Farheen

Bahkan selain itu salah satu wanita muslim juga ikut berkomentar

“ Bagaimana adilnya kalau siswa lain diajari dan kita disuruh duduk sendiri-sendiri dan belajar sendiri hanya karena memakai jilbab,” kata teman Farheen yang juga tidak mau disebutkan namanya itu.

“Kami dulu duduk di kelas selama ini dengan hijab. Sekarang tiba-tiba, mereka memperlakukan kami seperti penjahat dan menahan kami di ruang kelas yang terpisah. Kami terluka.” sambungnya

Keputusan perguruan tinggi Kundapur untuk memisahkan gadis-gadis Muslim, bagaimanapun, telah membuat marah mahasiswa dan aktivis yang menyebutnya sebagai bentuk "apartheid agama" dan "tak tersentuh", mengacu pada praktik diskriminasi yang dilarang terhadap anggota kasta yang lebih rendah dalam masyarakat Hindu. -hierarki agama.

Adanya kejadian tersebut telah menyebabkan kemarahan yang meningkat di kalangan minoritas Muslim dan memicu protes sejak pekan lalu, dengan kelompok hak asasi bahwa tindakan tersebut melanggar hak mahasiswa Muslim untuk mempraktikkan agama mereka dan mengakses pendidikan.*** 

Editor: Iing Nuryasin

Sumber: Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x