Rusia dan Ukraina Semakin Tegang, Samsung Electronics Akan Lindungi Karyawannya

- 29 Januari 2022, 15:04 WIB
Juru Bicara Pemerintahan Rusia Dimitri Madvedev. Rusia menganggap NATO ikut campur terlalu jauh terhadap hubungan bilateral antara negaranya dengan Ukraina
Juru Bicara Pemerintahan Rusia Dimitri Madvedev. Rusia menganggap NATO ikut campur terlalu jauh terhadap hubungan bilateral antara negaranya dengan Ukraina /Istimewa/DW.com

MEDIA PAKUAN - Ketegangan yang terjadi antara Rusia dan Ukraina kini semakin meningkat.

Hal tersebut mendorong perusahaan Korea yang melakukan bisnis di Rusia dan Ukraina untuk terus mengamati tentang situasi yang akan berkembang.

Salah satu perusahaan Korea di Ukraina yakni Samsung Electronics, pada hari Jum'at mengatakan bahwa mereka akan mengambil tindakan pencegahan yang tepat.

Baca Juga: Subhanallah, Jelang BRI Liga 1, 9 Pemain Persib Positif Terpapar Covid 19

Juru bicara Samsung Electronics mengatakan, Beberapa Perusahaan Korea Berupaya Lindungi Karyawan juga mengatakan mereka akan berupaya untuk melindungi keselamatan para karyawan dan juga keluarga mereka.

"Kami memperhatikan situasi saat ini, karena belum ada konflik fisik setelah Anda menyadarinya," tambahnya.

Selain itu, LG Electronics, Hyundai Corporation dan Hankook Tire & Technology yang juga merupakan perusahaan Korea di Ukraina, mengatakan sebagian besar operasi mereka berlokasi di Kyiv, ibukota Ukraina.

Baca Juga: Tiga Warga Ditemukan Tewas, dalam Insiden Kebakaran di Tebet Jakarta Selatan

Pada tahun 2014, negara Eropa timur juga pernah terlibat dalam konflik dengan Rusia di Semenanjung Krimea. Saat itu, LG Electronics meminta anggota keluarga karyawannya di sana.

Sedangkan Samsung Electronics melakukan people agar karyawannya tidak melakukan perjalanan bisnis ke negara tersebut.

Selain perusahaan Korea, pemerintah juga telah memberikan rekomendasi kepada warga Korea untuk membuktikan diri ke tempat aman mungkin.

Baca Juga: Fuji dan Thariq Resmi Jadian, Atta Halilintar Hingga Fadly Faisal Beri Komentar

Dalam siaran pers yang dikeluarkan pada awal pekan, Kementerian Luar Negeri mengatakan, "Mengingat variabilitas krisis Ukraina, kami meminta warga Korea yang tinggal di oblast lain untuk meninggalkan negara itu."

Peringatan tersebut diberikan kepada warga Korea yang tinggal di 15 wilayah administratif Ukraina atau "oblast" tetangga Rusia, Belarusia dan Laut Hitam.

Pemerintah juga sedang melakukan persiapan untuk menghadapi keadaan darurat. Dan mereka membuat rencana untuk mengevakuasi warga Korea di Ukraina.***

Editor: Popi Siti Sopiah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah