Dalih Cemas Covid-19, AS dan China Saling Tangguhkan Penerbangan: Memutus Jalur Penerbangan Internasional

- 23 Januari 2022, 16:17 WIB
Ilustrasi penerbangan. Seiring wabah Covid-19, penerbangan China dan AS saling dibatalkan
Ilustrasi penerbangan. Seiring wabah Covid-19, penerbangan China dan AS saling dibatalkan /Pixabay/andychoinski/


MEDIA PAKUAN - Pemerintah Amerika Serikat baru saja akan menangguhkan 44 penerbangannya. Terutama yang bertujuan ke China oleh 4 maskapai China.
 
Langkah tersebut dilakukan sebagai tanggapan atas keputusan pemerintah China, dalam menangguhkan beberapa penerbangan maskapai AS.
 
 
Penangguhan dengan alasan mengingat kekhawatirannya terhadap Covid-19.
 
 
 

Penangguhan tersebut akan dimula pada 30 Januari dengan penerbangan Los Angeles ke Xiamen. Padahal dijadwalkan oleh Xiamen Airline dan akan berlanjut sampai 29 Maret.

Keputusan tersebut akan memotong beberapa penerbangan oleh Xiamen, Air China, Chin Southern dan China Eastern Airlines.

Sementara otoritas China telah menangguhkan 20 penerbangan dari United Airlines, 10 American Airlines, dan 14 Delta Air Lines sejak 31 Desember lalu.
 
Baca Juga: Marc Klok Dikabarkan Hengkang dari Persib Bandung, Karena Masalah ini!

Hal itu dilakukan setelah beberapa penumpang dinyatakan positif Covid-19, dan baru-baru ini, Departemen Perhubungan China mengatakan bahwa pemerintah China telah mengumumkan pembatalan penerbangan baru AS.

Juru bicara kedutaan besar China di Washington, Liu Pengyu mengataka  kebijakan diperuntukan kepada penerbangan penumpang internasional yang melewati China.
 
"Dan diterapkan secara setara untuk maskapai China dan asing dengan cara yang adil, terbuka dan transparan,"katanya.
 
Baca Juga: Gunakan Kartu Tarot, Denny Darko Ramal Hubungan Fuji dan Thariq Halilintar: Ibarat Kaya Mimpi?

Dia menyebutkan langkah AS sangat tidak masuk akal" dan menambahkan "Kami mendesak pihak AS untuk berhenti mengganggu dan membatasi penerbangan penumpang normal,"katanya.

Airline for America, yang merupakan sebuah kelompok perdagangan yang mewakili 3 maskapai AS terkena dampak dari langkah China.
 
Mereka mengatakan bahwa pihak AS akan mendukung tindakan Washington untuk memastikan perlakuan yang adil terhadap maskapai penerbangan AS di pasar China.
 

Penangguhan China atas 44 penerbangan dinilai merugikan kepentingan  publik dan memerlukan tindakan perbaikan yang proporsional.

Lalu tindakan sepihak China terhadap operator AS yang disebutkan tidak konsisten dengan perjanjiannya pada kerjasama bilateral.

Saat ini, China telah memotong akses penerbangan secara internasional menjadi 200 penerbangan seminggu, atau sekitar 2 persen dari masa sebelum pandemi.
 
 
Hal tersebut dilaporkan oleh Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC) pada bulan September tahun lalu.

Perdebatan telah terjadi antara Beijing dan Washington tentang layanan udara sejak awal pandemi.

Di bulan Agustus Departemen Perhubungan AS telah membatasi 4 penerbangan dari maskapai China hingga 40 persen.
 
 
Penerbangan dengan kapasitas penemumpang selama 4 minggu setelah Beijing memberlakukan perbatasan pada penerbangan United Airlines.

Sebelum pembatalan penerbangan baru-baru ini, 3 maskapai AS dan 4 maskapai China telah mengoperasikan sekitar 20 penerbangan seminggu antar negara.  Berbeda dengan sebelum pandemi yang menerim lebih dari 100 penerbangan per-minggu.***




Editor: Ahmad R

Sumber: Alzajeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x