MEDIA PAKUAN - Mulai tahun depan Myanmar akan menerima mata uang China sebagai alat pembayaran yang sah untuk transaksi perdagangan dengan China.
Myanmar dikabarkan akan memulai kembali beberapa proyek bersama serta menjalin hubungan ekonomi dengan Beijing.
Media Pemerintah China Global Times melaporkan bahwa adanya rencana Myanmar tersebut untuk menggunakan Renminbi.
Baca Juga: Tidak Perlu Cemas! Hitamkan Kembali Rambut yang Sudah Beruban dengan Daun Sirsak, Berikut Caranya!
Langkah itu bertujuan untuk mengatasi kekurangan pasokan dolar AS dan mata uang asing lainnya.
Pangeran Junta Myanmar mengatakan bahwa pihaknya menikmati relasi khususnya dengan China yang memberikan dukungan keuangan dan mengirimkan vaksin Covid-19.
Pernyataannya itu juga mengidentifikasi proyek infrastruktur dengan China yang diaktakan sebagai "periotas Utama" dalam kebangkitan ekonominya.
Dalam sebuah peristiwa unjuk rasa yang menewaskan ratusan warga telah dikritik secara luas dio Barat dan mendorong sanksi Internasional terhadap pejabat militer dan bisnis terkait militernya.