Demokrasi AS Dituding Menjadi 'Senjata Pemusnah Massal' oleh China

- 14 Desember 2021, 11:15 WIB
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China.
Ilustrasi bendera Amerika Serikat dan China. /Foto: Tehran Times

MEDIA PAKUAN - China menyebut bahwa demokrasi AS itu sebagai "senjata pemusnah massal", demokrasi yang dibangun AS itu bertujuan untuk menopang sekutu yang berpikiran sama dalam menghadapi rezim otokratis.

Setelah 2 hari KTT virtual terjadi, China dikeluarkan bersama negara Rusia dan Hongaria, sekaligus menanggapi dengan marah dan menuduh demokrasinya memicu perpecahan ideologis era Perang Dingin.
 
Demokrasi AS itu telah lama terbentuk yang digunakan AS untuk campur tangan di negara lain oleh juru bicara luar negeri China yang menuding 'revolusi lama'.
 
 
Kementrian China juga mengklaim bahwa KTT itu adalah akal-akalan AS dalam "menarik garis prasangka ideologis, memperalat dan mempersenjatai demokrasi ... (dan) menghasut perpecahan dan konfrontasi".
 
Beijing juga bersumpah "dengan tegas menolak dan menentang semua jenis demokrasi semu" yang dibuat AS.
 
China juga meningkatkan serangan propaganda yang mengkritik demokrasi AS sebagai korup dan gagal.
 
AS juga menanggapi tindakan China dengan membantah akan adanya Perang Dingin lagi dengan China yang pernah terjadi antara keduanya.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: Japan News


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah