MEDIA PAKUAN - Ilmuwan China telah mengembangkan plastik ramah lingkungan yang berasal dari sperma salmon dan minyak sayuran.
Para peneliti dari Universitas Tianjin, China, melarutkan genetik dalam air dengan ionomer.
Sejenis polimer yang biasa ditemukan untuk menghasilkan cairan yang cukup elastis untuk dicetak menjadi berbagai bentuk.
Teori ini dikembangkan menggunakan untaian DNA dari sperma ikan salmon yang diekstraksi.
"Bahan tersebut kemudian dibekukan-kering untuk mengatur bentuknya," ujar Ilmuan China.
Eksperimen tersebut mengarah pada pembuatan barang yang tampak kusut, dan potongan puzzle.
Baca Juga: Kepergok Majikan Perempuan Berdua di Dapur Bersama Suaminya, TKW Hongkong: Nyuruh Aku Kupas Buahnya
Semuanya barang yang dibentuk itu terbuat dari pastik berbasis DNA sebuah ikan salmon dan minyak sayuran.
Secara alami, barang-barang yang dibuat itu berbahan elastis karena terbuat dari hewan, tumbuhan, minyak bumi, dan bahan bakar fosil.
Journal of American Chemical Society, menemukan bahwa hasil dari pembentukan itu terlihat dan terasa seperti plastik, tetapi menghasilkan kurang dari 5 persen emisi karbon.
Baca Juga: Majikan Baik, Wanita ini Ditangisi Saat Akan Pergi TKW: 20 Tahun Bekerja Baru Kali Pertama Pulang
Peneliti Utama China, Dayong Yang, mengatakan bahwa plastik DNA adalah bahan yang paling ramah lingkungan dari semua plastik yang dikenal.
Para peneliti juga mengatakan bahwa wadah bioplastik itu bahan kedap air, yang dapat mengurangi daya daur ulangnya.
Maka dari itu, produk plastik sering digunakan untuk menampung cairan dan menjadi bahan untuk daur ulang yang lebih efisien untuk digunakan.***