Lakukan Pembubaran Demonstran, Tentara Israel Tembaki Peluru Tajam Warga Palestina

- 10 Juli 2021, 11:20 WIB
Pasukan Israel  menembaki para pengujukarasa Palestina
Pasukan Israel menembaki para pengujukarasa Palestina /Reuters

MEDIA PAKUAN - Tentara Israel melakukan penembakan secara membabi buta terhadap ratusan demonstran Palestina yang berunjuk rasa.

Para demonstran menentang pos Israel ilegal di Tepi Barat yang diduduki pada Jumat kemarin.

Penembakan yang dilakukan pasukan Israel tersebut setidaknya mengakibatkan lebih dari 370 warga sipil menderita luka-luka, termasuk 31 orang diantara terkena peluru tajam.

Baca Juga: Tak Pecaya atas Kehamilanya, Kalina Ocktaranny Beli 3 Test Pack

Drone milik tentara Israel terus menerus menjatuhkan tabung berisi gas air mata yang disertai asap membungkam lokasi protes di Tepi Barat kota Beita dekat Nablus.

Ratusan orang warga sipil dan aktivis Palestina dilokasi tersebut melakukan demonstrasi, mereka memprotes pendirian pos secara ilegas ditanah yang dirampas Israel dari warga Palestina.

Seorang saksi mata mengatakan, demonstran membakar ban dan melemparkan batu ke pasukan Israel, pasukan Israel menembakkan peluru tajam ke para demonstran setelah salat Jumat.

Baca Juga: Luar Biasa! Didikan Mamah Nia Ramadhani pada Sang Anak yang Jarang Diketahui Publik

Relawan Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan terdapat 379 pengunjuk rasa terluka, yang mana sebanyak 31 orang diantaranya terkena peluru tajam.

Hal serupa juga terjadi di kota Kafr Qaddum dan di Beit Dajan, disana puluhan warga Palestina dirawat akibat terkena semprotan gas air mata tentara Israel yang menekan protes perampasan.

Perkiraan menunjukkan ada sekitar 650.000 pemukim di Tepi Barat yang diduduki, termasuk Yerusalem Timur, yang tinggal di 164 pemukiman dan 116 pos terdepan.

Baca Juga: Bukan Jungkook, Ini Member Terimut Menurut Para Anggota BTS

Menurut lembaga hukum internasional menyebutkan bahwa semua pemukiman Israel di wilayah pendudukan tersebut adalah ilegal.

Warga Palestina di desa-desa terdekat mengatakan bahwa pos terdepan Evyatar dibangun secara ilegal di tanah mereka dan khawatir akan tumbuh menjadi pemukiman ilegal yang lebih besar.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, setidaknya sudah ada empat orang pengunjuk rasa termasuk dua remaja tewas dalam bentrokan beberapa bulan terakhir.***

Editor: Adi Ramadhan

Sumber: REUTERS


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x