Aksi para pengunjuk rasa ini justru berakhir bentrok dengan pasukan keamanan Palestina saat protes hari ketiga.
Pasukan keamanan Palestina dengan perlengkapan anti huru hara menembakkan gas air mata dan granat kejut ke arah para pengunjuk rasa, membuat banyak orang berlarian mencari perlindungan.
Baca Juga: Lebih Parah dari Indonesia? Kasus Covid-19 Uganda Sangat Mengerikan Dipersulit Kurangnya Vaksin
Menurut sumber medis, setidaknya 20 orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan bahwa tindakan PA adalah sebuah kriminal.
“Penindasan brutal oleh dinas keamanan PA di Tepi Barat yang diduduki terhadap para demonstran adalah tindakan kriminal dan pelanggaran mencolok terhadap semua hukum dan norma kemanusiaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa PA bertindak melawan “pertimbangan nasional dan moral”.
Menurut sumber medis, setidaknya 20 orang terluka dalam bentrokan tersebut.
Dalam sebuah pernyataan, juru bicara Hamas Hazem Qassem mengatakan PA bertindak dalam "perilaku kriminal".
"Penindasan brutal oleh dinas keamanan PA di Tepi Barat yang diduduki terhadap para demonstran adalah tindakan kriminal dan pelanggaran mencolok terhadap semua hukum dan norma kemanusiaan,” katanya, seraya menambahkan bahwa PA bertindak melawan “pertimbangan nasional dan moral”. ***