Janji Naftali Bennett Pasca Jadi Perdana Menteri Israel yang Baru, Hentikan Serangan ke Palestina?

- 14 Juni 2021, 13:45 WIB
Janji Naftali Bennett Pasca Jadi Perdana Menteri Israel yang Baru, Hentikan Serangan ke Palestina?
Janji Naftali Bennett Pasca Jadi Perdana Menteri Israel yang Baru, Hentikan Serangan ke Palestina? /@naftalibennett/Instagram/

MEDIA PAKUAN - Naftali Bennett berpidato dan mengutarakan janji-janjinya setelah resmi dilantik menjadi perdana menteri Israel yang baru menggantikan Benjamin Netanyahu.

Di depan Knesset (parlemen) pada pertemuan kabinet pertamanya, Naftali Bennett bersumpah untuk menyatukan bangsa. Namun, akankah dirinya bakal menghentikan serangan ke Palestina setelah menjadi PM baru?

Baca Juga: Sebut Presiden Rusia Sebagai Pembunuh, Joe Biden Dapat Balas Dendam Mengerikan dari Vladimir Putin

Setelah Netanyahu digulingkan secara paksa, Naftali Bennett dari partai Yamina ditunjuk sebagai perdana menteri Israel hingga September 2023.

Kekuasaan Bennett sebelumnya diserahkan kepada Yair Lapid, kepala sentris Yesh Atid, untuk dua tahun lagi.

Sementara Netanyahu yang telah menjabat sebagai perdana menteri Israel selama belasan tahun akan tetap menjadi kepala partai sayap kanan Likud dan menjadi pemimpin oposisi.

Baca Juga: Israel Dihinakan Tuan Tanah, Diplomat Yahudi di Maroko Tak Diberi Sewa Tempat Untuk Kantor

Pada hari Minggu setelah peresmian Bennett, pemerintahan dipastikan akan berbeda dengan yang sebelumnya, bahkan dalam 73 tahun sejarah Israel. Hal ini ditandai dengan dimasukkannya Raam dan partai sayap kiri Israel non-Arab.

Namun di samping itu, Bennett berkata, "Kami akan kembali." Ia berjanji untuk menyatukan bangsa yang dilanda empat pemilihan dalam dua tahun kebuntuan politik.

"Ini bukan hari berkabung. Ada perubahan pemerintahan dalam demokrasi. Itu saja.

"Kami akan melakukan semua yang kami bisa sehingga tidak ada yang harus merasa takut ... Dan saya katakan kepada mereka yang berniat merayakan malam ini, jangan menari di atas penderitaan orang lain. Kami bukan musuh; kami adalah satu orang." katanya seperti dikutip dari BBC.com.

Baca Juga: Internet Makin Ngebut! Inilah 7 Rekomendasi Hp dan Lokasi yang Sudah Mendukung Jaringan 5G

Lebih dari itu, belum ada pernyataan Bennet yang memungkinkan penghentian konflik dengan Israel. Ia hanya mengatakan akan bekerja keras demi semua orang, menegaskan bahwa prioritasnya adalah reformasi di bidang pendidikan, kesehatan dan pemotongan birokrasi.

Sementara beberapa pihak ingin Bennett memajukan hak-hak gay, seperti mengakui pernikahan sesama jenis. Selain itu, beberapa pihak juga ingin melonggarkan pembatasan agama lebih luas daripada yang mungkin diizinkan Yamina, partai nasional-agama. ***

Editor: Siti Andini

Sumber: BBC


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah